Presiden Donald Trump kembali menunda pajak baru untuk impor aluminium dan baja dari Uni Eropa, Kanada, dan Meksiko setidaknya satu bulan lagi, guna memberi waktu untuk mencari kesepakatan.
Pengecualian pajak sementara seperti yang dikenakan pada China, Jepang, dan Rusia, habis masa berlakunya pada hari Selasa (1/5).
Berikut laporan wartawan VOA laporan Michael Brown mengenai perkembangan perang dagang antara Amerika dan mitra-mitra dagangnya.
Menteri Keuangan Amerika Serikat, Steven Mnuchin dan pejabat senior Amerika Serikat lainnya menuju China minggu ini untuk melakukan pembicaraan perdagangan.
Trump memberlakukan pajak 25 persen untuk baja impor dan 10 persen untuk aluminium dari China, Rusia dan Jepang, serta eksportir lain untuk memperbaiki apa yang disebutnya persaingan tidak sehat.
Perdana Menteri Kanada Justin Trudeau, Senin (1/5) mengatakan memberlakukan pajak impor bagi baja dan aluminium Kanada akan menjadi gangguan besar bagi industri AS dan Kanada.
"Saya telah melakukan banyak percakapan dengan Presiden di mana ia meyakinkan saya bahwa ia memahami hubungan yang mendalam dan keterkaitan kemakmuran antara pekerja kelas menengah Kanada dan Amerika. Mengenai masalah pajak baja dan aluminium, kami tetap yakin pemerintah Amerika memahami bahwa hal itu akan merugikan pekerjaan di Amerika dan di Kanada, dan itu jelas tidak diinginkan oleh siapa pun," papar Justin Trudeau.
Kanselir Jerman Angela Merkel memperingatkan kemungkinan perang dagang, jika AS tidak memberikan pembebasan pajak yang permanen.
Sementara itu, Gedung Putih, Senin malam (30/4) mengumumkan mencapai kesepakatan mengenai impor baja dari Korea Selatan, dengan memberi pengecualian permanen kepada negara itu, sementara mencapai kesepakatan secara prinsip dengan Argentina, Australia, dan Brasil. [my/ii]