Tautan-tautan Akses

AS Tuduh Rusia Pasang Pangkalan Rudal Penjelajah


Wakil Ketua Kepala-kepala Staf Gabungan AS, Jenderal Paul Selva, bersaksi di Kongres. (Foto: Dok)
Wakil Ketua Kepala-kepala Staf Gabungan AS, Jenderal Paul Selva, bersaksi di Kongres. (Foto: Dok)

Amerika Serikat secara terbuka menuduh Rusia memasang pangkalan rudal penjelajah dan melanggar perjanjian pengawasan senjata nuklir yang telah berlaku sejak 30 tahun lalu.

Wakil Ketua Kepala-kepala Staf Gabungan, Jenderal Paul Selva mengukuhkan kepada Kongres Amerika bahwa penempatan rudal itu melanggar “semangat dan tujuan” Perjanjian Senjata Nuklir Jarak Menengah pada 1987.

Keterangan Jenderal Selva kepada Komisi Angkatan Bersenjata DPR itu adalah konfirmasi terbuka pertama atas laporan-laporan yang muncul bulan lalu bahwa Rusia secara rahasia telah menempatkan rudal-rudal penjelajah itu. Tidak disebutkan di mana pangkalan itu dibangun.

Kata Selva, penempatan misil-misil itu merupakan “risiko bagi sebagian besar fasilitas Amerika di Eropa.” Pejabat Amerika itu mengatakan, tindakan ini adalah usaha Rusia untuk mengancam Pakta Pertahanan Atlantik Utara (NATO).

Pemerintahan bekas Presiden AS Barack Obama mengatakan, rudal-rudal penjelajah jenis SSC-8 itu telah diuji coba pada tahun 2014, dan melanggar perjanjian Amerika-Rusia tentang penggunaan rudal jarak menengah yang ditempatkan di darat.

Pelanggaran itu pertama kalinya disampaikan kepada Rusia pada 2013 oleh Wakil Sekretaris Jenderal NATO, Rose Gottemoeller, yang waktu itu adalah pejabat Departemen Luar Neger AS urusan pengawasan senjata nuklir dalam pemerintahan Obama.

Pemerintah Rusia membantah telah melanggar perjanjian itu dan balik menuduh bahwa Amerika lah yang melakukan pelanggaran. [isa/ps]

XS
SM
MD
LG