Tautan-tautan Akses

AS Tuduh 9 Warga Iran Retas Sistem Komputer Ratusan Universitas


Wakil Jaksa Agung AS Rod Rosenstein bersama pejabat penegak hukum lainnya di Departemen Kehakiman mendengarkan Jaksa Geoffrey Berman untuk Distrik Selatan New York, memberikan pengumuman mengenai peretasan siber besar-besaran yang dilakukan oleh sembilan warga Iran, dalam konferensi pers di Washington, AS, Maret 23, 2018.
Wakil Jaksa Agung AS Rod Rosenstein bersama pejabat penegak hukum lainnya di Departemen Kehakiman mendengarkan Jaksa Geoffrey Berman untuk Distrik Selatan New York, memberikan pengumuman mengenai peretasan siber besar-besaran yang dilakukan oleh sembilan warga Iran, dalam konferensi pers di Washington, AS, Maret 23, 2018.

Dalam salah satu serangan siber disponsori negara terbesar yang dibongkar Departemen Kehakiman Amerika, Jaksa, Jumat (23/3) mendakwa sembilan peretas Iran yang selama empat tahun meretas sistem komputer ratusan universitas Amerika dan asing serta lembaga lain untuk mencuri riset dan data berharga atas nama pemerintah Iran.

Para peretas itu bekerja pada perusahaan yang bermarkas di Teheran bernama Mabna Institute dan banyak melancarkan penyusupan komputer, termasuk kampanye spearphishing yang menarget para profesor, untuk Korps Garda Revolusi Islam Iran (IRGC). Jaksa menggambarkan IRGC sebagai salah satu dari beberapa entitas di Iran yang ditugasi mengumpulkan data intelijen.

Para peretas komputer itu juga menjual data yang dicuri ke universitas dan pelanggan Iran melalui dua situs web, salah satunya memungkinkan pelanggan yang membayar menggunakan identitas yang dicuri dari profesor universitas untuk mengakses sistem perpustakaan online universitas Amerika dan asing, kata para pejabat penegak hukum.

Pejabat tersebut mengatakan, serangan yang dimulai tahun 2013 dan berlanjut sekurangnya sampai Desember 2017 tersebut, menembus sistem komputer 320 universitas di 22 negara, termasuk 144 universitas Amerika, dan mengakibatkan pencurian sejumlah besar penelitian yang merugikan lembaga-lembaga pendidikan itu sekitar $3,4 miliar.

Lembaga-lembaga yang ditarget peretas itu antara lain adalah 47 perusahaan swasta Amerika Serikat dan asing, Departemen Tenaga Kerja AS, Komisi Regulasi Energi Federal, negara bagian Hawaii dan Indiana, PBB, dan Dana Anak-Anak Perserikatan Bangsa-Bangsa, kata para pejabat.

Tuduhan-tuduhan itu, yang termuat dalam dakwaan dewan juri federal yang dibuka hari Jumat (23/3), diumumkan oleh para pejabat penegak hukum senior di Washington. [my/ds]

XS
SM
MD
LG