Amerika Serikat telah tertinggal di belakang banyak negara lain dalam tingkat kelulusan perguruan tinggi dan "mobilitas pendidikan", dengan lebih sedikitnya jumlah anak muda Amerika yang mendapat pendidikan lebih tinggi dibandingkan orangtuanya.
Data itu muncul dalam laporan "Sekilas Pendidikan" yang dikeluarkan Organisasi untuk Kerjasama dan Pembangunan Ekonomi (OECD).
Tingkat kelulusan perguruan tinggi di AS ada di peringkat 19 dari 28 negara yang dipelajari oleh OECD, yang melacak investasi pendidikan dan kinerja negara demokrasi makmur, menurut Direktur OECD untuk pendidikan dan keterampilan, Andreas Schleicher.
Kurangnya mobilitas pendidikan memiliki implikasi-implikasi serius untuk individu dan masyarakat, ujarnya. Tingkat pendidikan lebih tinggi diasosiasikan tidak hanya dengan penghasilan yang lebih tinggi, tapi juga dengan kesehatan yang lebih baik, lebih banyak keterlibatan dengan masyarakat dan kepercayaan lebih tinggi pada pemerintah, lembaga-lembaga dan orang lain.
Pada 2012, 39 persen anak muda Amerika diharapkan lulus dari perguruan tinggi, dibandingkan dengan 60 persen di Islandia, 57 persen di Selandia Baru dan 53 persen di Polandia.
Tingkat kelulusan di AS lebih tinggi dibandingkan Kanada (35 persen), Jerman (31 persen), Swiss (31 persen), Spanyol (29 persen), Turki (27 persen), Italia (26 persen), Chile (23 persen), Hungaria (23 persen) dan Meksiko (22 persen).
Pada 1995, Amerika Serikat merupakan yang teratas di antara negara-negara OECD, dengan tingkat kelulusan 33 persen.
Sekitar setengah dari anak muda di negara-negara OECD memiliki setidaknya taraf pendidikan yang sama dengan orangtua mereka. Tapi di Amerika Serikat, proporsi yang lebih besar daripada rata-rata memiliki pendidikan lebih rendah.
Sebanyak 29 persen pria Amerika dan 17 persen perempuan Amerika memiliki pendidikan lebih rendah dari orangtua mereka, dibandingkan rata-rata OECD yaitu 19 persen untuk pria dan 13 persen untuk perempuan. (Reuters)
