Tautan-tautan Akses

AS Siap Terapkan Sanksi Baru terhadap Iran


Menteri Luar Negeri Mike Pompeo berada di Jeddah, Saudi Arabia, Senin (24/6).
Menteri Luar Negeri Mike Pompeo berada di Jeddah, Saudi Arabia, Senin (24/6).

Amerika Serikat siap menerapkan sanksi baru terhadap Iran hari Senin (24/6), dalam upaya untuk memberikan tekanan tambahan pada ekonomi negara itu sehingga terjadi perubahan perilaku pemerintahnya.

Menteri Luar Negeri Mike Pompeo menyebut langkah-langkah baru itu "signifikan," tetapi menolak untuk memberikan rincian spesifik kepada para wartawan sebelum disampaikan pengumuman resmi.

Dia berbicara sebelum memulai perjalanan ke Arab Saudi dan Uni Emirat Arab untuk melanjutkan upaya pemerintahan Trump membangun koalisi sekutu untuk melawan Iran.

“Dunia harus tahu bahwa kita akan terus memastikan agar mereka memahami bahwa upaya yang kita lakukan adalah memblokir sumber daya Iran untuk memicu teror, untuk membangun sistem senjata nuklir mereka, untuk membangun program rudal mereka; dan kita akan memblokir sumber daya yang mereka butuhkan sehingga dapat menjaga kepentingan Amerika dan keamanan orang Amerika di seluruh dunia,” ujar Pompeo.

Iran telah membantah berusaha membangun senjata nuklir dan menandatangani perjanjian pada 2015 dengan Amerika Serikat, Inggris, China, Perancis, Rusia dan Jerman untuk menghilangkan kekhawatiran itu dengan membatasi aktivitas nuklirnya dengan imbalan pencabutan sanksi.

Hubungan Amerika-Iran memburuk selama masa jabatan Presiden Donald Trump, terutama sejak keputusannya tahun lalu untuk menarik diri dari perjanjian nuklir itu dan memberlakukan sanksi-sanksi ekonomi baru.

Kekhawatiran tentang kemungkinan konfrontasi bersenjata diantara kedua negara telah meningkat sejak pejabat-pejabat Amerika baru-baru ini menyalahkan Iran atas serangan ranjau terhadap dua kapal tanker minyak di Selat Hormuz, tuduhan yang juga telah dibantah Iran; dan tindakan Iran menembak jatuh pesawat nirawak Amerika.

Trump Kamis malam lalu (20/6) mengatakan telah membatalkan serangan balasan terhadap sejumlah sasaran Iran.

Iran membela fasilitas nuklirnya sebagai hal yang sah dan perlu demi pertahanan negaranya. Iran berupaya mendapatkan dukungan dari negara-negara lain yang ikut menandatangani perjanjian pada tahun 2015 untuk tetap memberikan kelonggaran ekonomi, khususnya dengan negara-negara eksportir minyak utamanya karena Amerika telah kembali memperketat sanksi guna mengurangi pengiriman minyak Iran.

Pompeo mengatakan sanksi-sanksi baru hari Senin ‘’merupakan upaya lebih lanjut untuk memastikan bahwa kapasitas mereka untuk mengembangkan perekonomian dan mengelakkan sanksi-sanksi menjadi semakin sulit, dan akan menjadi tambahan yang penting atas kapasitas kita untuk menegakkan sanksi terhadap Iran guna mencapai tujuan yang telah kita susun.’’

Dalam serangkaian cuitan di Twitter hari Sabtu (22/6) Trump mengatakan ia menantikan hari ketika sanksi terhadap Iran dicabut, dan mereka akan kembali menjadi negara yang produktif dan makmur lagi, lebih cepat lebih baik.’’

Trump, dalam wawancara di program “Meet the Press” stasiun televisi NBC, mengatakan ia “tidak ingin berperang denganIran” dan bersedia berunding dengan para pemimpinnya tanpa syarat apapun. (em/al)

XS
SM
MD
LG