Tautan-tautan Akses

AS Tegaskan Kembali Hubungan dengan Myanmar


Pope Francis holds a palm branch as he leads Palm Sunday Mass in St. Peter's Basilica without public participation due to the spread of coronavirus disease (COVID-19), at the Vatican.
Pope Francis holds a palm branch as he leads Palm Sunday Mass in St. Peter's Basilica without public participation due to the spread of coronavirus disease (COVID-19), at the Vatican.

Seorang pejabat senior Departemen Luar Negeri mengatakan Amerika Serikat tetap memiliki hubungan "sangat baik" dengan Myanmar, di tengah spekulasi bahwa negara tersebut condong ke China dan terlepas dari kenyataan bahwa pemimpin de facto Aung San Suu Kyi melewatkan kesempatan untuk bertemu dengan menteri luar negeri yang baru Rex Tillerson di Washington DC minggu ini.

Tillerson menjadi tuan rumah para menteri luar negeri dari kawasan tersebut pada hari Kamis (4/5), sebuah pertemuan yang dimaksudkan untuk memperkuat "kemitraan strategis" antara Amerika Serikat dan 10 negara anggota ASEAN, menurut Departemen Luar Negeri Amerika Serikat.

Menlu AS Rex Tillerson (tengah) bersama para Menlu negara-negara ASEAN di Kantor Deplu AS, Washington, 4 Mei 2017.
Menlu AS Rex Tillerson (tengah) bersama para Menlu negara-negara ASEAN di Kantor Deplu AS, Washington, 4 Mei 2017.


Dalam percakapan dengan para wartawan di kawasan tersebut, W. Patrick Murphy, Asisten Menteri Luar Negeri untuk Biro Urusan Asia Timur dan Pasifik, menolak pendapat bahwa ketidakhadiran Suu Kyi bukan karena konflik penjadwalan.

"Saya ingin menekankan bahwa Amerika Serikat dan Myanmar, Burma, memiliki hubungan yang sangat baik," kata Murphy. AS masih menyebut negara itu Burma, walaupun pemerintah militer mengubahnya menjadi Myanmar pada tahun 1989.

Murphy mengatakan penasihat keamanan nasional Suu Kyi mewakili Myanmar dan dia menyampaikan sebuah surat dari Suu Kyi kepada Tillerson, namun dia tidak merinci apa isi surat tersebut. [as]

XS
SM
MD
LG