Departemen Luar Negeri Amerika mengatakan melalui sebuah pernyataan, Sabtu, relokasi sementara ini dilakukan karena situasi yang memburuk di Yaman.
Sekitar 100 anggota pasukan khusus AS ditempatkan di Yaman Selatan, dari mana Amerika meluncurkan pesawat-pesawat tak berawak yang menarget sasaran-sasaran al-Qaida di Yaman.
Departemen Luar Negeri mengatakan, Amerika akan terus secara aktif mengawasi ancaman teroris dari Yaman dan memiliki kemampuan untuk mengatasinya.
Hari Minggu (22/3), para pemberontak Syiah Houthi menguasai bandara di kota Taiz, Yaman Selatan. Para pejabat keamanan Yaman mengatakan, para pemberontak itu dibantu para pendukung mantan presiden Ali Abdullah Saleh.
Dewan Keamanan PBB akan mengadakan pertemuan darurat untuk membahas situasi di Yaman, hari Minggu ini.