Amerika sejauh ini menolak mendukung klaim Turki bahwa pasukan Turki telah membunuh pemimpin kelompok teror ISIS pasca operasi di bagian utara Suriah.
Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan, dalam wawancara dengan TRT hari Minggu (30/4), mengatakan pemimpin ISIS Abu Al-Hussein Al-Husseini Al-Qurashi “dinetralkan” sebagai “bagian dari operasi oleh badan intelijen nasional Turki di Suriah pada hari Sabtu (29/4).”
Mengutip sumber-sumber keamanan, media Turki melaporkan operasi itu terjadi di kota Jandaris, di bagian utara Suriah, di daerah yang dikuasai pasukan pemberontak yang didukung Turki; dan bahwa pemimpin ISIS itu telah diawasi dengan seksama selama beberapa waktu.
Seorang pejabat Amerika yang berbicara pada VOA dengan syarat anonim mengatakan sejauh ini Washington DC tidak melihat bukti apapun yang menunjukkan bahwa pemimpin ISIS itu memang sudah tewas terbunuh.
“Kami tidak dapat mengkonfirmasi hal itu,” ujar pejabat itu seraya menambahkan “selain itu, kami tidak memiliki informasi yang akan mendukung klaim itu.”
Sedikit sekali informasi tentang pemimpin ISIS Abu Al-Hussein di luar nama aliasnya.
Namanya pertama kali disebutkan pada November lalu ketika kelompok ISIS mengumumkannya sebagai pemimpin baru kelompok itu dalam pesan yang sama yang mengumumkan kematian pendahulunya, Abu Al-Hassan Al-Hashimi Al-Qurashi.
Namun para pejabat Amerika mengatakan kepada VOA, tidak seperti para pendahulunya, Abu Al-Hussein bukan bagian dari kelompok yang mendirikan ISIS, dan sebaliknya, di antara generasi pertama pemimpin baru yang kini memetakan arah kelompok teror itu.
Intelijen yang dibagikan oleh Amerika dan negara-negara anggota PBB dalam serangkaian laporan publik setahun terakhir ini menunjukkan bahwa para pemimpin ISIS, seperti Abu Al-Hussein, telah berusaha untuk tidak menonjolkan diri guna menghindari tekanan kontra-terorisme yang sejak awal tahun 2022 telah mengkibatkan kematian atau penangkapan sedikitnya 13 pejabat senior. Termasuk kematian seorang tokoh kunci ISIS dalam serangan Amerika bulan lalu di bagian utara Suriah.
Pejabat-pejabat militer Amerika mengatakan Abd-Al-Hadi Mahmud Al-Haji Ali bertanggungjawab merencanakan sejumlah serangan di Eropa, dan saat kematiannya ia sedang mengarahkan rencana untuk menculik beberapa pejabat asing. [em/jm]
Forum