Amerika tidak memiliki rencana untuk menghentikan serangan pesawat tak berawak di tanah Pakistan, dengan mengatakan, untuk menjaga kedaulatan, Amerika berhak menarget para pemimpin teroris.
Menteri Pertahanan Amerika Leon Panetta mengeluarkan pembelaan atas serangan-serangan seperti itu Rabu, dalam kunjungannya ke New Delhi. Ia mengatakan, Amerika telah menjelaskan bahwa Washington akan membela diri, dan bahwa serangan itu juga menguntungkan rakyat Pakistan yang sering menjadi sasaran pemberontak.
Panetta berbicara satu hari setelah Gedung Putih mengukuhkan pembunuhan orang kedua al-Qaida, Abu Yahya al-Libi, yang tampaknya dalam serangan pesawat tak berawak di kawasan Waziristan Utara, Pakistan. Gedung Putih mengatakan dinas intelijen Amerika telah mengukuhkan kematian al-Libi.
Amerika menilai serangan itu merupakan pukulan besar terhadap kelompok militan al-Qaida.
Selasa, Sekretaris Pers Gedung Putih Jay Carney menolak memberi komentar secara langsung pengaruh serangan pesawat tak berawak terhadap hubungan Amerika-Pakistan, dengan hanya mengatakan Amerika memiliki hubungan penting dengan Pakistan yang akan terus dipelihara demi kepentingan nasional.
Kementerian Luar Negeri Pakistan telah mengatakan kerugian strategis serangan tersebut jauh lebih besar daripada keuntungan taktisnya, dan oleh karena itu sama sekali kontra-produktif.
Pakistan menerima miliaran dolar bantuan dari Amerika Serikat. Dan sebelum hubungan memburuk setelah Pakistan menutup rute logistik NATO ke Afghanistan sebagai aksi protes atas serangan udara yang salah sasaran dan menewaskan 24 tentara Pakistan bulan November lalu, Pakistan juga memperoleh manfaat kerjasama antar militer kedua negara.
Kunjungan Panetta ke India bertujuan untuk memperdalam kerjasama pertahanan dengan saingan bersenjata nuklir Pakistan itu. NATO baru-baru ini memperoleh rute alternatif ke Afghanistan melalui Asia Tengah, dan Washington, dengan meremehkan protes Islamabad, telah meneruskan serangan udara terhadap militan yang bersembunyi di daerah suku terpencil Pakistan.
Jurubicara Kementerian Luar Negeri Pakistan Moazzam Ali Khan menganggap kecil perbedaan pandangan antara Islamabad dan Washington. Ia tetap mengatakan bahwa sekalipun ada naik-turun dalam hubungan, kedua pihak ingin menyelesaikan perbedaan pandangan tersebut dengan cara yang dapat diterima oleh masing-masing pihak.
Menteri Pertahanan Amerika Leon Panetta mengeluarkan pembelaan atas serangan-serangan seperti itu Rabu, dalam kunjungannya ke New Delhi. Ia mengatakan, Amerika telah menjelaskan bahwa Washington akan membela diri, dan bahwa serangan itu juga menguntungkan rakyat Pakistan yang sering menjadi sasaran pemberontak.
Panetta berbicara satu hari setelah Gedung Putih mengukuhkan pembunuhan orang kedua al-Qaida, Abu Yahya al-Libi, yang tampaknya dalam serangan pesawat tak berawak di kawasan Waziristan Utara, Pakistan. Gedung Putih mengatakan dinas intelijen Amerika telah mengukuhkan kematian al-Libi.
Amerika menilai serangan itu merupakan pukulan besar terhadap kelompok militan al-Qaida.
Selasa, Sekretaris Pers Gedung Putih Jay Carney menolak memberi komentar secara langsung pengaruh serangan pesawat tak berawak terhadap hubungan Amerika-Pakistan, dengan hanya mengatakan Amerika memiliki hubungan penting dengan Pakistan yang akan terus dipelihara demi kepentingan nasional.
Kementerian Luar Negeri Pakistan telah mengatakan kerugian strategis serangan tersebut jauh lebih besar daripada keuntungan taktisnya, dan oleh karena itu sama sekali kontra-produktif.
Pakistan menerima miliaran dolar bantuan dari Amerika Serikat. Dan sebelum hubungan memburuk setelah Pakistan menutup rute logistik NATO ke Afghanistan sebagai aksi protes atas serangan udara yang salah sasaran dan menewaskan 24 tentara Pakistan bulan November lalu, Pakistan juga memperoleh manfaat kerjasama antar militer kedua negara.
Kunjungan Panetta ke India bertujuan untuk memperdalam kerjasama pertahanan dengan saingan bersenjata nuklir Pakistan itu. NATO baru-baru ini memperoleh rute alternatif ke Afghanistan melalui Asia Tengah, dan Washington, dengan meremehkan protes Islamabad, telah meneruskan serangan udara terhadap militan yang bersembunyi di daerah suku terpencil Pakistan.
Jurubicara Kementerian Luar Negeri Pakistan Moazzam Ali Khan menganggap kecil perbedaan pandangan antara Islamabad dan Washington. Ia tetap mengatakan bahwa sekalipun ada naik-turun dalam hubungan, kedua pihak ingin menyelesaikan perbedaan pandangan tersebut dengan cara yang dapat diterima oleh masing-masing pihak.