Amerika mengatakan akan menyelenggarakan KTT anti-teror di Washington bulan depan guna mencegah aksi kekerasan oleh para ekstrimis, sementara pemimpin-pemimpin Eropa dan Amerika menyerukan langkah yang lebih tegas untuk mengawasi orang di dunia maya dan di perbatasan.
Jaksa Agung Amerika Eric Holder yang sedang berada di Paris untuk mengikuti konferensi tentang terorisme pasca serangan teror pekan lalu di kota itu yang menewaskan 17 orang, hari Minggu (11/1) mengumumkan bahwa KTT anti-teror tersebut akan dilangsungkan pada 18 Februari mendatang.
Dalam pernyataan tertulis, Gedung Putih mengatakan KTT itu akan menyoroti “langkah-langkah terbaik dan upaya segera” beberapa komunitas Amerika yang melakukan program ujicoba mengatasi ekstrimis.
Sejumlah menteri dalam negeri dan menteri kehakiman dari negara-negara Eropa dan Amerika berkumpul di Paris hari Minggu, menyerukan ditingkatkannya pengawasan di internet dan keamanan yang lebih ketat di perbatasan guna mengatasi serangan seperti pembantaian terhadap kantor tabloid satir “Charlie Hebdo”.
Wartawan dan polisi dilaporkan menjadi sasaran dalam serangan itu, menimbulkan pertanyaan tentang kebebasan berpendapat dan kebebasan pers.
Menteri Dalam Negeri Perancis, Bernard Cazeneuve yang mengikuti pertemuan itu mengatakan Eropa harus memperbaiki sistem saling tukar informasi di perbatasan dan melakukan pelacakan yang lebih baik terhadap penumpang yang bepergian antar negara.
Cazeneuve mengatakan meski dilakukan peningkatan pengawasan, “kebebasan fundamental” akan tetap dihormati.