Militer AS telah melancarkan serangan udara pertama melawan Taliban di Afghanistan, sejak Presiden AS Barack Obama memerintahkan tentara AS dapat menyerang pemberontak.
Juru bicara Pentagon, Peter Cook mengukuhkan hari Jumat (24/6), serangan dilakukan di "bagian selatan Afghanistan". Dia mengatakan, serangan mengenai sasaran yang diinginkan, meskipun ia tidak menjelaskan lebih lanjut .
"Tujuannya," kata Cook, "untuk menguntungkan pasukan Afghanistan secara strategis.
Awal bulan ini, Obama memperluas keterlibatan militer AS di negara yang dilanda perang itu dan memungkinkan lebih banyak serangan udara terhadap Taliban, selama serangan itu dapat membantu serangan Afghanistan.
Sebelumnya, komandan AS hanya diberi wewenang melakukan serangan udara untuk melindungi pasukan AS di darat, untuk melindungi pasukan Afghanistan apabila mereka sedang dikeroyok oleh Taliban, atau untuk mengejar ISIS dan sisa-sisa al-Qaida.
Menteri Pertahanan AS, Ash Carter mengatakan dalam Konferensi Puncak Pertahanan One Tech tanggal 10 Juni lalu, wewenang baru itu memungkinkan militer untuk menggunakan kekuatan "dalam cara yang lebih baik."
Sekarang ini terdapat 9.800 tentara AS di Afghanistan. Angka itu akan berkurang menjadi 5.500 pada akhir tahun ini, sesuai kebijakan Obama.
Militer Afghanistan telah berjuang melawan Taliban sejak mengambil-alih pimpinan dari pasukan asing pada tahun 2014. [ps/ii]