Pejabat Amerika Serikat (AS) mengatakan, Rabu (29/4), bahwa Departemen Luar Negeri, Departemen Keuangan dan Kedutaan Besar Amerika di Meksiko sedang menyelidiki paling tidak dua perusahaan Meksiko yang terlibat dalam perjanjian kerja sama penjualan minyak yang ditukar dengan pangan (oil-for-food pact) yang ditandatangani pada 2019 dengan pemerintah Venezuela.
Perusahaan yang berkantor di Meksiko, Libre Abordo dan perusahaan afiliasinya, Schlager Business Group, sejak akhir 2019 telah mendapat jutaan barel minyak Venezuela untuk dijual lagi ke Asia dengan imbalan jagung dan air untuk Venezuela.
Kesepakatan itu menyelamatkan nasib Presiden Venezuela Nicolas Maduro pada saat Amerika memperketat sanksi terhadap pemerintahannya sebagai bagian dari strategi "tekanan maksimal" untuk menggulingkannya, setelah para kritikus mengecam kecurangan dalam pemilu 2018 yang memilih Maduro untuk masa jabatan kedua.
Menurut para pejabat, karena pakta itu ditandatangani pada pertengahan 2019, setelah sanksi AS dijatuhkan pada perusahaan minyak milik negara Venezuela, PDVSA, Amerika meminta pemerintah Meksiko untuk membantu penyelidikan.
Utusan khusus AS untuk Venezuela, Elliott Abrams, mengatakan Washington menyatakan kekhawatirannya kepada pemerintah Meksiko atas kesepakatan itu, karena banyak perusahaan fiktif yang terlibat dalam perdagangan minyak dengan Venezuela.[ps/ft]