Sebuah monumen di Museum Nasional Jepang-Amerika di Los Angeles yang disebut Ireichō, untuk pertama kali mempertunjukkan buku yang berisi daftar nama orang Jepang-Amerika yang dipenjara selama Perang Dunia II.
Wakil Presiden Urusan Pameran & Direktur Seni di Museum Nasional Jepang-Amerika, Clement Hanami, mengatakan “hari ini kita berada di Ireichō, yaitu sebuah buku yang berisi daftar nama lebih dari 125.000 individu yang berhasil dikumpulkan. Untuk pertama kali seluruh nama-nama ini dikompilasi di satu lokasi.”
Pengunjung dapat menghormati para mantan tawanan dengan memberi cap di bawah nama-nama dalam buku tersebut.
Ireichō adalah bagian pertama dari tiga bagian dari "Irei: Monumen Nasional untuk Penahanan Orang Jepang-Amerika selama Perang Dunia II," sebuah proyek multiplatform untuk menangani penghapusan identitas orang-orang keturunan Jepang yang mengalami penahanan pada masa perang.
Salah seorang penyintas kamp tawanan di masa perang, Yoko Sumida, yang kini berusia 91 tahun, mengatakan “saya berada di sana ketika berusia 10 tahun dan keluar ketika berusia 13 tahun. Itu saat-saat pertumbuhan saya. Saya tidak dapat mengatakan saya memiliki saat-saat yang baik di sana, tetapi berada di sana membuka mata saya pada dunia, pada masa anak-anak saya ketika itu… Kini saya dapat menerima apa yang terjadi. Saya berduka untuk mereka yang telah meninggal dunia, terutama orang dewasa dan yang mengingat peristiwa itu lebih baik dari saya. Saya gembira berada di sini sekarang dan mengalami apa yang terjadi hari ini.” [em/jm]
Forum