Presiden Obama ditemani ibu negara Michelle Obama dan Wakil Presiden Joe Biden, pertama kali memimpin upacara mengheningkan cipta di Gedung Putih, menandai saat-saat ketika pesawat penumpang pertama yang dibajak teroris menabrak salah satu gedung World Trade Center di New York.
Presiden Obama kemudian menuju ke markas militer Amerika di Pentagon untuk mengikuti upacara mengheningkan cipta kedua. Ratusan orang tewas ketika pesawat penumpang ketiga yang dibajak teroris menabrak salah satu bagian kompleks Pentagon.
Di New York, keluarga dan sahabat sekitar 3.000 korban serangan teroris 11 September melaksanakan ritual tahunan dengan membacakan nama-nama para korban satu per satu.
Upacara di New York ini merupakan yang pertama kali dilakukan sejak dibukanya Museum 11 September, dimana ribuan foto dan artifak terkait serangan itu dipamerkan. Kompleks World Trade Center sendiri hampir selesai dibangun kembali dan gedung pencakar langit utama dijadwalkan akan dibuka secara resmi akhir tahun ini.
Upacara peringatan lainnya juga diselenggarakan di kota Shanksville – Pennsylvania yang menjadi lokasi jatuhnya pesawat penumpang keempat yang dibajak teroris. Pesawat ini sedianya diarahkan ke salah satu target strategis di Washington DC, tetapi perlawanan para penumpang untuk menguasai kembali pesawat dari tangan teroris, membuat pesawat ini jatuh di Shanksville. Tugu peringatan dibangun di lokasi itu untuk menghormati perjuangan para penumpang dan awak pesawat tersebut.
Dalam upacara peringatan hari Kamis (11/9), untuk pertama kalinya akan diserahkan penghargaan “Congressional Gold Medal” kepada para penumpang dan awak pesawat United Airlines Flight 93.
Upacara- upacara peringatan hari Kamis (11/9) ini dilangsungkan hanya beberapa jam setelah Presiden Obama mengumumkan rencana komprehensif untuk melawan teroris yang kini beroperasi di Irak dan Suriah.
Sementara itu Menteri Luar Negeri John Kerry, dalam pesan yang dikirim kepada para karyawan Departemen Luar Negeri Amerika, menyebut tanggal 11 September sebagai “the tough day on the calendar” yang tidak akan pernah terlupakan. Kerry juga menyampaikan duka cita ketika serangan teroris serupa dua tahun lalu terjadi atas kompleks konsulat Amerika di Benghazi, Libya yang menewaskan empat warga Amerika, termasuk Duta Besar Chris Stevens.