Hampir 3.000 orang tewas akibat serangan pesawat-pesawat komersial yang dilakukan oleh kelompok teroris al-Qaida pada tanggal 11 September 12 tahun lalu.
Di New York, keluarga dan teman-teman korban berkumpul di monumen peringatan di dekat lokasi di mana pesawat-pesawat yang dibajak menghantam menara kembar World Trade Center.
Dalam tradisi peringatan itu, nama-nama korban dibacakan. Beberapa orang membawa foto-foto korban yang tewas.
Di Washington, Presiden Amerika Barack Obama dan para pejabat mengheningkan cipta pada pukul 08:35 pagi waktu setempat ketika pesawat penumpang pertama yang dibajak jatuh menghantam gedung WTC di kota New York.
Presiden Obama juga menghadiri upacara di Pentagon bagi anggota keluarga dari 100 lebih orang yang tewas ketika sebuah pesawat penumpang menghantam markas militer Amerika itu.
Obama mengatakan ia tetap bertekad menjaga keamanan orang-orang yang mengancam Amerika dan kepentingannya.
"Mari kita galang kekuatan untuk menghadapi ancaman yang kita hadapi, meskipun mungkin ancaman-ancaman itu berbeda dibandingkan 12 tahun lalu, jadi selama ada orang-orang yang akan menyerang rakyat Amerika, maka kita akan tetap waspada dan membela bangsa kita. Mari kita berpikir bijaksana untuk memahami bahwa kekuatan militer, memang sewaktu-waktu diperlukan, tapi dengan kekuatan militer saja tidak dapat membangun dunia yang kita inginkan. Jadi kita kembali bertekad dalam kemitraan dan kemajuan yang membangun rasa saling menghormati dan memperdalam kepercayaan serta memungkinkan lebih banyak orang dapat hidup dengan martabat, kemakmuran dan kebebasan," kata Presiden Obama.
Upacara peringatan lainnya dilangsungkan di kota Shanksville, di negara bagian Pennsylvania, di mana pesawat United Airlines nomor 93 jatuh, menewaskan 33 penumpang dan ketujuh awaknya.
Pesawat itu jatuh ketika para penumpang berusaha merebut kendali pesawat dari para pembajak, yang diyakini sedang terbang menuju Washington.
Hari Rabu tersebut juga merupakan setahun peringatan serangan teroris di konsulat Amerika di Benghazi, Libya. Duta Besar Christopher Stevens dan ketiga warga Amerika lainnya tewas.
Di New York, keluarga dan teman-teman korban berkumpul di monumen peringatan di dekat lokasi di mana pesawat-pesawat yang dibajak menghantam menara kembar World Trade Center.
Dalam tradisi peringatan itu, nama-nama korban dibacakan. Beberapa orang membawa foto-foto korban yang tewas.
Di Washington, Presiden Amerika Barack Obama dan para pejabat mengheningkan cipta pada pukul 08:35 pagi waktu setempat ketika pesawat penumpang pertama yang dibajak jatuh menghantam gedung WTC di kota New York.
Presiden Obama juga menghadiri upacara di Pentagon bagi anggota keluarga dari 100 lebih orang yang tewas ketika sebuah pesawat penumpang menghantam markas militer Amerika itu.
Obama mengatakan ia tetap bertekad menjaga keamanan orang-orang yang mengancam Amerika dan kepentingannya.
"Mari kita galang kekuatan untuk menghadapi ancaman yang kita hadapi, meskipun mungkin ancaman-ancaman itu berbeda dibandingkan 12 tahun lalu, jadi selama ada orang-orang yang akan menyerang rakyat Amerika, maka kita akan tetap waspada dan membela bangsa kita. Mari kita berpikir bijaksana untuk memahami bahwa kekuatan militer, memang sewaktu-waktu diperlukan, tapi dengan kekuatan militer saja tidak dapat membangun dunia yang kita inginkan. Jadi kita kembali bertekad dalam kemitraan dan kemajuan yang membangun rasa saling menghormati dan memperdalam kepercayaan serta memungkinkan lebih banyak orang dapat hidup dengan martabat, kemakmuran dan kebebasan," kata Presiden Obama.
Upacara peringatan lainnya dilangsungkan di kota Shanksville, di negara bagian Pennsylvania, di mana pesawat United Airlines nomor 93 jatuh, menewaskan 33 penumpang dan ketujuh awaknya.
Pesawat itu jatuh ketika para penumpang berusaha merebut kendali pesawat dari para pembajak, yang diyakini sedang terbang menuju Washington.
Hari Rabu tersebut juga merupakan setahun peringatan serangan teroris di konsulat Amerika di Benghazi, Libya. Duta Besar Christopher Stevens dan ketiga warga Amerika lainnya tewas.