Kementerian Luar Negeri Pakistan mengukuhkan, Pakistan dan Amerika akan melanjutkan operasi intelijen bersama melawan militan Islamis, untuk memperbaiki hubungan kedua negara yang tegang.
Jurubicara Kementerian Luar Negeri Tehmina Janjua mengatakan hari Jumat tim Amerika dan Pakistan akan berbagi intelijen, tapi ia tidak berkomentar apakah pasukan Amerika akan diizinkan melakukan operasi bersama di wilayah Pakistan.
Hubungan Amerika dan Pakistan mencapai titik terendah setelah serangan militer Amerika di kota Abbottabad yang menewaskan pemimpin al-Qaida Osama bin Laden tanggal 2 Mei. Pemimpin Pakistan memperingatkan kemungkinan tindakan sepihak, menyebut operasi itu pelanggaran kedaulatan negara itu.
Hubungan kedua negara sudah tegang sebelum kematian pemimpin Al-Qaida itu, akibat serangkaian serangan pesawat tak berawak Amerika terhadap militan di Pakistan baratlaut dan penahanan kontraktor CIA yang menembak dan membunuh dua warga Pakistan di Lahore bulan Januari.
Juga hari Jumat, pejabat-pejabat intelijen Pakistan mengatakan rudal-rudal yang ditembakkan dari pesawat tak berawak Amerika menghantam tiga kompleks kubu pemberontak di Pakistan baratlaut, menewaskan setidaknya empat orang.
Di tempat lain, Taliban Pakistan menyatakan bertanggungjawab atas serangan lintas batas terhadap pos pemeriksaan di dekat wilayah kesukuan Dir, Pakistan baratlaut. Pemerintah menyatakan hingga 400 militan menyerbu wilayah tersebut.
Pertempuran sengit antara militan di Afghanistan dan pasukan Pakistan dimulai hari Rabu, menewaskan setidaknya 65 orang.
