Juru bicara Departemen Pertahanan AS, Laksamana Muda John Kirby, mengatakan dalam pernyataan bahwa operasi militer AS terhadap Godane hari Senin “telah menewaskannya.”
Para saksi mata telah melaporkan bahwa sebuah pesawat tak berawak AS meluncurkan sejumlah rudal yang menarget pertemuan para pemimpin al-Shabab di Somalia selatan.
Pernyataan Gedung Putih hari Jumat mengatakan tewasnya Godane dari medan perang adalah “sebuah kehilangan besar bagi afiliasi al-Qaida terbesar di Afrika itu” dan mencerminkan “buah kerja keras para pejabat intelijen, militer dan penegak hukum AS selama bertahun-tahun.”
Juru bicara Pentagon Kolonel Steve Warren mengatakan kepada VOA kematiannya akan menjadi pukulan hebat pada al-Shabab. “Saya rasa hal ini akan menurunkan semangat mereka dan harapannya, juga akan menimbulkan perpecahan didalam sementara mereka mencari penggantinya.”
Perdana Menteri Somalia Abdiweli Sheikh Ahmad mengatakan kepada VOA negaranya membantu mencari pemimpin al-Shabab itu dan memberi persetujuan bagi pembunuhannya.
Menteri Pertahanan Somalia Jenderal Mohamad Sheikh Hasan mengatakan kepada VOA peperangan melawan al-Shabab bukan sekedar membunuh Godane, dan berjanji pemerintahnya akan meneruskan operasi utnuk mengusir kelompok ini dari Somalia.
Godane telah memimpin al-Shabab sejak tahun 2008 dan masuk dalam daftar teroris yang diincar pemerintah AS. Departemen Luar Negeri AS telah menawarkan imbalan sebesar tujuh juta dolar bagi informasi yang dapat mengarah pada “diadilinya” Godane.