Amerika dan Kuba mengatakan akan memulihkan hubungan, mengakhiri isolasi diplomatik selama lebih dari setengah abad lalu yang dimulai sejak Perang Dingin.
Presiden Obama hari Rabu (17/12) di Washington mengatakan bahwa isolasi yang dilancarkan Amerika selama 50 tahun atas negara pulau itu tidak berhasil dan menyerukan sebuah pendekatan baru.
“Isolasi tidak berfungsi,” ujar Obama dalam pidato dari Gedung Putih. “Saatnya untuk menerapkan pendekatan baru.”
Di saat yang bersamaan, Presiden Kuba Raul Castro juga menyampaikan pidato pada rakyatnya dari Havana. Ia mengatakan walaupun ada perbedaan mendasar antara kedua negara di beberapa bidang seperti HAM dan kebijakan luar negeri, mereka harus belajar untuk bisa hidup berdampingan di tengah perbedaan tersebut dengan “cara-cara yang beradab.”
Tindakan Obama merupakan penggunaan kewenangan eksekutif. Namun, ia tidak bisa secara sepihak mengakhiri embargo ekonomi AS terhadap Kuba, yang diloloskan oleh Kongres dan membutuhkan persetujuan dari anggota parlemen untuk membatalkannya.
Pengumuman pada hari Rabu itu adalah hasil dari lebih dari satu tahun perundingan rahasia antara AS dan Kuba, termasuk pertemuan rahasia di Kanada dan Vatikan dan keterlibatan langsung Paus Fransiskus. Pemulihan hubungan diplomatik disertai oleh dibebaskannya warga Amerika Alan Gross dan pertukaran mata-mata AS yang ditahan di Kuba dengan tiga warga Kuba yang dipenjara di Florida.
Dalam sebuah pernyataan, Paus Fransiskus “menyambut dengan hangat keputusan bersejarah yang diambil oleh pemerintah Amerika Serikat dan Kuba untuk menjalin hubungan diplomatik, dengan tujuan untuk mengatasi masalah yang selama ini dihadapi kedua negara tersebut, demi kepentingan warga negara keduanya.”