Amerika Serikat menjanjikan dukungan bagi demonstran di Iran, dan mengecam para pejabat Iran karena tindakan keras yang menewaskan 21 orang dan membuat lebih dari 1.000 lainnya ditahan.
Seorang pejabat Gedung Putih, Kamis (4/1) mengatakan, Amerika akan mencari “informasi yang dapat ditindaklanjuti” dan berupaya memberlakukan sanksi baru terhadap mereka yang bertanggung jawab menumpas protes-protes yang dimulai pekan lalu.
Departemen Luar Negeri Amerika juga menyatakan tidak akan tinggal diam. Dalam suatu pernyataan, Departemen Luar Negeri menyebutkan Amerika memiliki banyak cara untuk menuntut pertanggungjawaban mereka yang melakukan kekerasan terhadap demonstran, melakukan penyensoran, atau mencuri dari rakyat Iran. “Bagi para korban rezim tersebut, kami katakan, kalian tidak akan dilupakan,” sebut pernyataan itu.
Meskipun tidak berhubungan langsung dengan protes, Amerika, Kamis (4/1) menetapkan sanksi terhadap lima perusahaan Iran yang terkait dengan program rudal balistik Teheran.
Menteri Keuangan Steven Mnuchin dalam suatu pernyataan mengemukakan, sanksi-sanksi tersebut menarget entitas-entitas penting yang terlibat dalam program rudal balistik Iran, program yang lebih diprioritaskan oleh rezim Iran daripada kesejahteraan ekonomi rakyatnya. Sementara rakyat menderita, pemerintah Iran dan Garda Revolusi Iran mendanai militan asing, kelompok teroris dan melanggar hak asasi, lanjut Mnuchin.
Duta Besar Amerika untuk PBB Nikki Haley telah meminta pertemuan darurat PBB hari Jumat (5/1) untuk membahas situasi itu. Tetapi Rusia dan para anggota Dewan Keamanan PBB lainnya mengkritik permintaan Amerika tersebut, dengan mengatakan demonstrasi adalah masalah dalam negeri dan tidak melibatkan ancaman terhadap perdamaian dan keamanan internasional. [uh]