Amerika Serikat (AS) "mengecam keras" serangan militan terhadap sebuah bus di Mali tengah yang menewaskan sedikitnya 31 orang dan melukai 17 lainnya, demikian dilansir oleh Departemen Luar Negeri AS pada Minggu (5/12).
Sejumlah pria tak dikenal pada Jumat (3/12) melepaskan tembakan ke arah bus yang sedang dalam perjalanan dari desa Songho ke sebuah pasar di Bandiagara, yang berjarak 10 kilometer.
Desa itu terletak di jantung kawasan Mopti, pusat kekerasan di Mali yang dilakukan oleh para pemberontak yang terkait dengan al-Qaeda dan kelompok ISIS.
"AS mengecam keras serangan terhadap warga sipil pada Sabtu (4/12) dekat Bandiagara, Mali, yang menewaskan 31 dan melukai 17," kata juru bicara Departemen Luar Negeri Ned Price dalam pernyataan tertulis.
"Kami menyampaikan ucapan duka cita terdalam kepada rakyat Mali dan akan terus bermitra dengan mereka dalam mewujudkan masa depan yang aman, sejahtera dan demokratis," kata Price.
Beberapa serangan jihadis meningkat di seluruh kawasan Sahel Afrika, menewaskan ribuan orang dan membuat jutaan orang terpaksa mengungsi di seluruh Mali, Burkina Faso dan Niger. [vm/rs]