Amerika mengecam kekerasan terakhir yang terjadi di Thailand, dan menyerukan baik pemrotes maupun pemerintah untuk menahan diri.
Juru Bicara Departemen Luar Negeri Amerika Gordon Duguid mengatakan Rabu bahwa Amerika “secara mendalam mengecam” kekerasan dan hilangnya nyawa akibat bentrokan antara pasukan keamanan dan pemrotes anti pemerintah.
Duguid mengatakan Amerika merasa lega bahwa pemimpin demonstrasi Kaos Merah telah menyerahkan diri, tetapi ia mengungkapkan keprihatinan dengan tindak pembakaran yang dilakukan pendukung dari gerakan itu. Duguid juga menyerukan para pemimpin oposisi agar menganjurkan para pemrotes untuk menghentikan perilaku demikian.
Ia mengatakan Amerika ingin kedua sisi berusaha memecahkan perbedaan mereka lewat lembaga demokrasi Thailand.
Pemimpin Uni Eropa juga berkomentar terhadap krisis ini. Kantor Berita Perancis AFP mengutip ketua parlemen Uni Eropa Jerzy Buzek yang mengatakan Thailand kini memasuki periode di mana rekonsiliasi nasional bukan sekedar opsi lagi, tetapi kewajiban yang absolut. Ia mengatakan terlalu banyak darah telah ditumpahkan.