Tautan-tautan Akses

AS Janjikan ‘Tanggapan Kolektif’ atas Serangan terhadap Tanker Minyak


Kapal berbendera Liberia, Mercer Street, berlayar di lepas pantai Cape Town, Afrika Selatan, 2 Januari 2016. Pada Kamis, 29 Juli 2021, Mercer Street diserang pesawat nirawak saat berlayar di lepas pantai Oman.
Kapal berbendera Liberia, Mercer Street, berlayar di lepas pantai Cape Town, Afrika Selatan, 2 Januari 2016. Pada Kamis, 29 Juli 2021, Mercer Street diserang pesawat nirawak saat berlayar di lepas pantai Oman.

Amerika Serikat (AS), Senin (2/8), berjanji untuk memimpin “tanggapan kolektif” terhadap Iran sebagai pembalasan atas serangan mematikan terhadap sebuah kapal tanker yang terkait dengan Israel. Sementara itu, Teheran membantah tuduhan itu dan memperingatkan apa yang disebutnya “petualangan” itu.

Intelijen AS dan Israel sama-sama menyimpulkan bahwa sebuah pesawat nirawak Iran pada Kamis (29/8) menyerang kapal tanker MT Mercer Street, yang dikelola oleh miliarder terkemuka Israel, Eyal Ofer, saat berlayar di lepas pantai Oman.

Seorang anggota satuan keamanan Inggris dan seorang anggota awak kapal dari Rumania tewas dalam serangan itu.

Menteri Luar Negeri AS Antony Blinken menyebut insiden MT Mercer Street sebagai “ancaman langsung terhadap kebebasan navigasi dan perdagangan.”

“Kami berada dalam kontak yang sangat dekat, dalam koordinasi, dengan Inggris, Israel, Rumania dan negara-negara lain. Dan akan ada tanggapan kolektif,” kata Blinken kepada para wartawan.

Inggris memanggil duta besar Iran dan menuntut agar kapal-kapal dibiarkan berlayar dengan bebas di wilayah kaya minyak itu.

Juru bicara kementerian luar negeri Iran Saeed Khatibzadeh mengatakan bahwa Israel “harus menghentikan tuduhan tak berdasar seperti itu” dan meminta AS dan Inggris untuk memberikan bukti jika ada untuk mendukung klaim bahwa Teheran bertanggung jawab atas insiden itu.

Kementerian Luar Negeri Iran juga memanggil kuasa usaha Inggris dan duta besar Rumania untuk menyampaikan penolakan terhadap tuduhan “tidak berdasar” itu, kata kantor berita negara IRNA.

Insiden itu terjadi menjelang pelantikan Ebrahim Raisi yang berhaluan ultrakonservatif sebagai presiden baru Iran pada Selasa (3/8) ini, menggantikan Hassan Rouhani yang telah berusaha meningkatkan hubungan dengan Barat. [lt/ps]

XS
SM
MD
LG