Amerika Serikat mengatakan negara itu akan menghentikan beberapa program bantuan keamanan kepada Burundi karena pelanggaran yang dilakukan oleh polisi, dan protes politik serta keputusan pemerintah untuk tetap menyelenggarakan apa yang menurut AS pemilu parlemen yang “cacat.”
Departemen Luar Negeri Amerika mengatakan Kamis malam (2/7) bahwa keputusan Presiden Burundi Pierre Nkurunziza untuk memperoleh masa jabatan ketiga “telah mengakibatkan puluhan orang tewas, pengungsian lebih dari 144.000 warga Burundi ke negara-negara tetangga, dan ekonomi Burundi terjun bebas.
Departemen itu mengatakan keputusan pemerintah Burundi melaksanakan pemilu parlemen tanggal 29 Juni tanpa adanya situasi yang mendukung pemilu yang bebas dan adil telah ”memperuncing keadaan yang sudah parah.”
Departemen Luar Negeri ASmendesak Burundi agar mendengar banyak seruan dari masyarakat internasional supaya menangguhkan pemilihan presiden tanggal 15 Juli.