Tautan-tautan Akses

AS Harapkan Mulai Lagi Perundingan NAFTA dengan Kanada dan Meksiko


Menteri Perdagangan Amerika Wilbur Ross (foto: dok).
Menteri Perdagangan Amerika Wilbur Ross (foto: dok).

Menteri Perdagangan Amerika Wilbur Ross berharap akan bisa memulai pembicaraan resmi untuk merundingkan kembali Pakta Perdagangan Bebas Amerika Utara atau NAFTA dengan Kanada dan Meksiko dalam waktu tiga bulan ke depan.

Ross mengatakan kepada wartawan hari Jumat (10/3), dia berharap bisa memberi tahu Kongres AS dalam dua minggu ke depan bahwa penghitungan mundur selama 90 hari untuk memulai perundingan itu telah dimulai. Ini dikatakannya dalam konferensi pers bersama dengan Menteri Ekonomi Meksiko Ildefonso Guajardo.

Ross harus memberi tahu Kongres tentang rencananya merundingkan kembali perjanjian NAFTA, dan surat yang akan dikirimnya ke Kongres itu akan merupakan pemberi-tahuan bahwa proses itu sudah dimulai.

Kalau semua berjalan lancar, perundingan itu kemungkinan akan dimulai permulaan bulan Juli. Kata Ross, perjanjian baru itu bisa dalam bentuk perjanjian bilateral antara Amerika dan Meksiko dan Amerika dan Kanada, tapi bisa juga mencakup satu perjanjian yang melibatkan ketiga negara.

Dalam konferensi pers itu Menteri Ekonomi Meksiko Guajardo menyatakan dukungan bagi perjanjian trilateral, yang mirip dengan perjanjian NAFTA yang berlaku sekarang, daripada membuat perjanjian terpisah antara Amerika dan Meksiko serta Amerika dan Kanada. Katanya, lebih baik ketiga negara tetap berada dalam satu perjanjian.

Perdana menteri Kanada Justin Trudeau yang sedang berada di Houston, Texas mengatakan, ia terbuka untuk merevisi perjanjian NAFTA itu dengan pemerintahan Trump.

Trump mengatakan ingin merundingkan kembali NAFTA karena katanya, Amerika telah kehilangan lebih dari seperempat industri manufakturingnya, yang pindah ke Meksiko. Tapi menurut Badan Riset Kongres yang non-partisan, selama tahun 2015 NAFTA hanya mengakibatkan kehilangan lapangan kerja Amerika yang kecil.

Laporan riset yang diadakan oleh Universitas Ball State mengatakan, perjanjian NAFTA hanya mengakibatkan hilangnya 10 persen lapangan pekerjaan di Amerika sejak tahun 1970-an, sementara otomatisasi pabrik menyebabkan hilangnya 88 persen lapangan kerja dalam kurun waktu yang sama. [ii]

Recommended

XS
SM
MD
LG