Tautan-tautan Akses

AS Dukung Serangan Turki terhadap ISIS dan PKK


Gambar video dari kokpit pesawat tempur F-16 Turki saat menyerang sasaran ISIS di Suriah hari Jumat (24/7).
Gambar video dari kokpit pesawat tempur F-16 Turki saat menyerang sasaran ISIS di Suriah hari Jumat (24/7).

Juru bicara Gedung Putih menegaskan dukungan pemerintah AS dengan mengatakan bahwa Turki berhak mengambil tindakan terhadap sasaran-sasaran teroris.

Amerika mendukung kedua serangan berat Turki baik udara dan artileri terhadap militan ISIS di Suriah dan sasaran-sasaran pemberontak Kurdi di Irak. Pernyataan itu menyusul kekerasan seminggu di mana Turki menyalahkan kedua organisasi tersebut - yang sebetulnya juga saling bermusuhan.

Juru bicara Gedung Putih hari Minggu (26/7) mengatakan Turki berhak "mengambil tindakan terhadap sasaran-sasaran teroris," termasuk ketika menyerang kota kubu Partai Pekerja Kurdi (PKK) Jumat malam di Irak utara, sebagai serangan pertama terhadap kelompok terlarang Kurdi itu sejak perjanjian damai diumumkan tahun 2013.

Deputi Penasihat Keamanan Nasional Gedung Putih, Ben Rhodes mengatakan Amerika menyambut keputusan Turki melancarkan serangan udara terhadap berbagai sasaran milik negara Islam ISIS dan sepandangan dengan Turki bahwa Partai Pekerja Kurdistan atau PKK adalah organisasi teroris.

"Kami mengimbau semua mitra kami dalam usaha ini untuk bekerja sama dan kami mempunyai hubungan kerja yang baik dengan pemerintah daerah Kurdi di Irak utara, jadi jalur komunikasi tetap terbuka. Turki berhak mengambil tindakan terhadap teroris dan kami menghargai tekad mereka meningkatkan operasi terhadap ISIS. Kami akan terus berhubungan dengan mereka dalam beberapa hari mendatang”.

Rhodes mengatakan tindakan Turki dapat memperluas upaya yang efektif untuk memungkiri ISIS tempat yang aman di seluruh Suriah Utara dan Irak. Dan Turki akan bekerja dengan berbagai mitra untuk mencapai tujuan ini. Amerika hari Minggu melancarkan lebih dari 30 serangan udara terhadap berbagai sasaran milik ISIS di Suriah dan Irak.

Amerika mengatakan campur tangan Turki merupakan hasil pembicaraan yang terus menerus. Dan menyusul serangan pekan lalu di kota perbatasan Turki, Suruc yang menewaskan 32 orang, dan satu serangan lainnya yang menewaskan anggota pasukan keamanan Turki.

Tetapi, Turki juga menuduh PKK yang memicu kontak senjata belum lama ini, yangmenewaskan tiga aparat keamanan Turki, dan penculikan warga dan pejabat-pejabat pemerintah Turki. Serangan udara Turki terhadap PKK, yang sejak tahun 1980-an berjuang menuntut otonomi dan wilayah sendiri, mengancam gencatan senjata yang rapuh, namun sudah berjalan tiga tahun dengan kelompok itu.

Brett McGurk, Deputi utusan khusus presiden untuk koalisi global melawan ISIS, hari Minggu mengatakan lewat twitter, tidak ada hubungan antara serangan udara Turki terhadap PKK "dansaling pengertian akhir-akhir ini untuk menggiatkan kerjasama Amerika-Turki dalam melawan ISIS".

Tetapi, analis regional Stephen Zunes dari Universitas San Francisco mengatakan serangan Turki terhadap PKK itu makin mempersulit usaha memerangi kelompok ISIS.

Zunes dan sesama analis kawasan, James Jeffries, mantan Duta Besar Amerika untuk Irak, yakin, serangan terhadap PKK ini juga ada kaitannya dengan politik dalam negeri Turki.

PKK mengatakan perjanjian damai dengan Turki telah batal setelah serangan udara tersebut.

XS
SM
MD
LG