Amerika Serikat, pada Rabu (16/11), mengatakan serangan terhadap sebuah kapal tanker minyak di lepas pantai Oman tampaknya dilakukan oleh pesawat nirawak Iran.
Mengutip Penasehat Keamanan Nasional Gedung Putih Jake Sullivan, kantor berita Reuters melaporkan “setelah meninjau informasi yang ada, kami yakin bahwa Iran yang melakukan serangan dengan menggunakan piranti udara tidak berawak.”
Israel juga menuduh Iran melancarkan serangan pesawat nirawak bersenjata pada Selasa (15/11) malam karena senjata dan sasarannya sesuai dengan pola serangan yang dilancarkan Iran pada masa lalu. Para pejabat Israel mengatakan senjata itu adalah “self-destructing drone” atau pesawat nirawak yang dapat memusnahkan dirinya sendiri yang dikenal sebagai HESA Shahed 136 Iran. Jenis pesawat nirawak tersebut juga dikirim Iran ke Rusia, yang kemudian digunakan dalam perang melawan Ukraina.
“Kami melihat serangan ini sebagai provokasi Iran di wilayah Teluk, bukan serangan terhadap Israel, ini adalah hal yang sama yang biasa mereka lakukan di Teluk, berupaya mengganggu stabilitas dan terutama menimbulkan dampak pada acara Piala Dunia,” kata seorang pejabat Israel sebagaimana dilaporkan stasiun televisi CNN.
Menjelang Piala Dunia, yang akan dimulai pada Minggu (20/11), tim sepak bola dari 32 negara dan para pendukungnya – termasuk Iran – telah tiba di Qatar.
Dalam sebuah pernyataan, perusahaan yang memiliki pesawat nirawak itu, Eastern Pacific Shipping, mengatakan terdapat kerusakan kecil pada lambung Pacific Zircon, tetapi semua awak kapal selamat tanpa mengalami cedera.
Eastern Pacific Shipping yang berkantor di Singapura adalah milik miliuner Israel, Idan Ofer.
Kantor berita Associated Press mengatakan pemerintah Iran tidak mengakui serangan itu, dan Misi Iran Untuk PBB belum menanggapi permohonan komentar. [em/rs]
Forum