Tautan-tautan Akses

AS Capai Kesepakatan dengan Dalang Peristiwa 9/11 


Khalid Sheikh Mohammed, terduga dalang di balik serangan 11 September 2001, terlihat dalam foto penangkapannya pada 1 Maret 2003. (Foto: AP)
Khalid Sheikh Mohammed, terduga dalang di balik serangan 11 September 2001, terlihat dalam foto penangkapannya pada 1 Maret 2003. (Foto: AP)

Jaksa Amerika Serikat telah mencapai kesepakatan dengan dalang peristiwa 9/11, Khalid Sheikh Mohammed, kata Pentagon pada Rabu (31/7). Kesepakatan itu dilaporkan melibatkan pengakuan bersalah, sebagai imbalan untuk menghindari persidangan hukuman mati.

Perjanjian dengan Mohammed dan dua terdakwa lainnya itu, mengarahkan kasus mereka yang telah berlangsung lama menuju penyelesaian. Kasus-kasus itu terhambat akibat manuver-manuver praperadilan selama bertahun-tahun, sementara para terdakwa tetap ditahan di pangkalan militer Teluk Guantanamo di Kuba.

Sebuah pernyataan Pentagon mengatakan, tidak ada rincian kesepakatan yang akan segera dipublikasikan saat ini. Tetapi The New York Times melaporkan bahwa Mohammed, Walid bin Attash dan Mustafa al-Hawsawi telah setuju untuk mengaku bersalah telah melakukan konspirasi, dengan imbalan dijatuhkannya hukuman penjara seumur hidup, alih-alih mengikuti persidangan dengan kemungkinan mereka bisa menerima hukuman mati.

Proposal semacam itu dirinci oleh jaksa dalam sebuah surat pada tahun lalu, tetapi memecah belah keluarga dari hampir 3.000 orang yang tewas dalam serangan 11 September 2001. Beberapa keluarga masih menginginkan para terdakwa menghadapi hukuman terberat.

Banyak pertikaian hukum seputar kasus kedua pria itu berfokus pada: apakah mereka dapat diadili secara adil setelah mengalami penyiksaan metodis di tangan CIA pada tahun-tahun setelah 9/11, pertanyaan pelik yang bisa dihindari karena adanya pengakuan bersalah..

Mohammed dianggap sebagai salah satu letnan paling terpercaya dan cerdas, dari pemimpin Al-Qaeda, Osama bin Laden, sebelum penangkapannya di Pakistan pada Maret 2003. Dia kemudian menghabiskan tiga tahun di penjara rahasia CIA sebelum tiba di Guantanamo pada 2006.

Insinyur terlatih, yang mengatakan bahwa dia mendalangi serangan 9/11 “dari A sampai Z,” terlibat dalam serangkaian rencana besar terhadap Amerika Serikat, tempat dia kuliah.

Selain merencanakan operasi untuk menjatuhkan Menara Kembar, Mohammed mengklaim telah secara pribadi memenggal kepala jurnalis AS, Daniel Pearl pada 2002 dengan “tangan kanannya yang diberkati”, dan telah membantu pemboman World Trade Center pada 1993, yang menewaskan enam orang. [ns/ab]

Forum

XS
SM
MD
LG