Keputusan Amerika untuk mencabut sanksi terhadap Myanmar telah disambut baik oleh para ekonom dan pengusaha, yang mengatakan itu akan menghilangkan hambatan utama terhadap perdagangan internasional dengan negara miskin itu dan meningkatkan pertumbuhan di seluruh ekonominya.
Para analis politik dan aktivis mengatakan keputusan itu juga menempatkan tanggung jawab yang lebih besar pada pemerintahan Liga Demokrasi Nasional (NLD) untuk memastikan para pengusaha “kroni” memperbaiki praktek mereka, yang sering terlibat dalam korupsi, penyitaan tanah, penebangan hutan ilegal, dan perdagangan narkoba.
Setelah berembuk dengan Penasehat Negara Myanmar, Aung San Suu Kyi, dalam kunjungannya di Amerika pekan lalu, Presiden Barack Obama mengumumkan ia akan segera mengakhiri sanksi yang dikenakan presiden.
Ini akan menghapus lebih dari 100 pengusaha yang terkait dengan mantan rejim militer dari daftar hitam Departemen Keuangan dan mencabut pembatasan terhadap perindustrian giok dan permata Myanmar.
Keputusan itu juga mengakhiri wajib-lapor khusus para investor Amerika kepada Departemen Luar Negeri Amerika. Disamping itu, Amerika memberi kepada Myanmar akses yang lebih besar ke pasar Amerika dengan memasukkan negara itu dalam daftar negara yang bebas bea.
Sanksi yang sudah berlaku 20 tahun itu menghalangi perusahaan Amerika dan investor asing menggunakan jasa keuangan Amerika dalam berurusan dengan para pengusaha besar yang mendominasi ekonomi Myanmar melalui perdagangan, perbankan, industri sumber daya alam, usaha pertanian, pariwisata, dan maskapai penerbangan. [gp]
