Pemerintah Amerika dilaporkan telah mencabut paspor Edward Snowden, bekas kontraktor badan intelijen Amerika NSA yang dituduh membocorkan rahasia pemerintah, dan minta suaka politik di Ekuador.
Departemen Luar Negeri Amerika mengatakan pembatalan paspor Snowden itu dilakukan sebelum ia meninggalkan Hong Kong dan terbang ke Moskow hari Minggu pagi, untuk mencegah supaya jangan diekstradisi ke Amerika.
Kata juru bicara Departemen Luar Negeri AS Jen Psaki, Snowden mestinya tidak diizinkan lagi terbang kemanapun di seluruh dunia kecuali kembali ke Amerika, di mana ia telah dituduh melakukan kegiatan mata-mata hari Jumat.
Menteri Luar Negeri Ekuador Ricardo Patino lewat pesan Twitternya hari Minggu mengatakan, pemerintahnya telah menerima permintaan suaka dari Snowden, tapi ia tidak memberikan rincian lebih lanjut.
Kelompok anti-rahasia WikiLeaks mengatakan, beberapa penasihat hukumnya dan sejumlah diplomat yang tidak disebut namanya ikut menyertai Snowden ketika ia terbang ke Moskow hari Minggu dari Hong Kong.
Menurut WikiLeaks, para pendamping itu akan terus mengawal Snowden yang akan pergi ke Ekuador, salah satu negara Amerika Latin yang paling keras mengecam kebijakan luar negeri Amerika.
Koresponden VOA di Moskow James Brooke mengatakan pemerintah Rusia agaknya senang bisa memainkan peran dalam membantu Snowden keluar dari jangkauan sistem hukum Amerika.
Brooke menambahkan bahwa pejabat Rusia sangat senang dengan publisitas buruk bagi Amerika ini, karena pemerintah Amerika yang adikuasa itu berusaha menangkap Snowden, tapi orang itu berhasil keluar dari Hong Kong pada waktunya, dan bahwa Rusia ikut dalam permainan kucing-kucingan ini dengan Amerika.
Ekuador juga telah memberi suaka kepada pendiri WikiLeaks Julian Assange di kedutaannya di London. Assange minta suaka di kedutaan itu supaya jangan di deportasi ke Amerika atas tuduhan membocorkan ratusan ribu kawat diplomatik Amerika pada tahun 2010.
Departemen Luar Negeri Amerika mengatakan pembatalan paspor Snowden itu dilakukan sebelum ia meninggalkan Hong Kong dan terbang ke Moskow hari Minggu pagi, untuk mencegah supaya jangan diekstradisi ke Amerika.
Kata juru bicara Departemen Luar Negeri AS Jen Psaki, Snowden mestinya tidak diizinkan lagi terbang kemanapun di seluruh dunia kecuali kembali ke Amerika, di mana ia telah dituduh melakukan kegiatan mata-mata hari Jumat.
Menteri Luar Negeri Ekuador Ricardo Patino lewat pesan Twitternya hari Minggu mengatakan, pemerintahnya telah menerima permintaan suaka dari Snowden, tapi ia tidak memberikan rincian lebih lanjut.
Kelompok anti-rahasia WikiLeaks mengatakan, beberapa penasihat hukumnya dan sejumlah diplomat yang tidak disebut namanya ikut menyertai Snowden ketika ia terbang ke Moskow hari Minggu dari Hong Kong.
Menurut WikiLeaks, para pendamping itu akan terus mengawal Snowden yang akan pergi ke Ekuador, salah satu negara Amerika Latin yang paling keras mengecam kebijakan luar negeri Amerika.
Koresponden VOA di Moskow James Brooke mengatakan pemerintah Rusia agaknya senang bisa memainkan peran dalam membantu Snowden keluar dari jangkauan sistem hukum Amerika.
Brooke menambahkan bahwa pejabat Rusia sangat senang dengan publisitas buruk bagi Amerika ini, karena pemerintah Amerika yang adikuasa itu berusaha menangkap Snowden, tapi orang itu berhasil keluar dari Hong Kong pada waktunya, dan bahwa Rusia ikut dalam permainan kucing-kucingan ini dengan Amerika.
Ekuador juga telah memberi suaka kepada pendiri WikiLeaks Julian Assange di kedutaannya di London. Assange minta suaka di kedutaan itu supaya jangan di deportasi ke Amerika atas tuduhan membocorkan ratusan ribu kawat diplomatik Amerika pada tahun 2010.