Penyelidikan yang dilakukan kantor berita Associated Press menunjukkan Amerika mempekerjakan anak-anak muda Amerika-Latin dalam misi rahasia ke Kuba untuk menggalang gerakan anti-pemerintah.
AP mengatakan selama sedikitnya dua tahun, Badan Pembangunan Internasional Amerika USAID – yang mengawasi bantuan kemanusiaan di seluruh dunia – mengatur hampir sepuluh anak muda dari Venezuela, Kosta Rika dan Peru untuk berkunjung ke Kuba dan mengidentifikasi sasaran-sasaran potensial yang dapat mendorong terbentuknya kelompok oposisi menentang pemerintah komunis Raul Castro.
Di bawah pemerintahan masa jabatan pertama Presiden Barack Obama dan mantan menteri luar negeri Hillary Clinton, anak-anak muda itu mengunjungi beberapa kampus, menjalin peretmanan dan dalam satu kasus menggunakan diskusi pencegahan HIV untuk mengidentifikasi aktivis-aktivis politik potensial.
AP mengatakan beberapa diantara anak muda itu dibayar sedikitnya 5 dolar 41 sen per jam atau sekitar 70 ribu rupiah – di bawah upah minimum federal yaitu 7 dolar 25 sen per jam.
Tetapi menurut AP, tidak ada indikasi bahwa anak-anak muda Amerika-Latin ini berhasil memajukan gerakan pro-demokrasi di negara pulau itu.