Tautan-tautan Akses

Amerika Berharap Perundingan Damai Gaza Berlanjut, Hamas Skeptis


Orang-orang melewati reruntuhan bangunan yang terkena serangan bom Israel di Nuseirat, di Jalur Gaza bagian tengah, Senin 12 Agustus 2024.
Orang-orang melewati reruntuhan bangunan yang terkena serangan bom Israel di Nuseirat, di Jalur Gaza bagian tengah, Senin 12 Agustus 2024.

Pemerintahan Presiden AS Joe Biden pada Senin (12/8) mengatakan pihaknya berharap perundingan perdamaian Gaza dapat berlanjut sesuai rencana, dan yakin bahwa perjanjian gencatan senjata masih mungkin tercapai.

Wakil Juru Bicara Kementerian Luar Negeri AS Vedant Patel mengatakan, “Kami percaya telah ada kemajuan, tapi kami perlu menyelesaikan perjanjian ini, terus menutup dan menjembatani beberapa celah. Tapi kami percaya kesepakatan masih mungkin [dicapai], dan itulah yang kami akan terus upayakan bersama pihak-pihak yang terlibat.”

Sekretaris Jenderal PBB Antonio Guterres pada Senin mengutuk terus bertambahnya korban jiwa dalam perang antara Israel dan kelompok militan Hamas di Jalur Gaza. Ia mendesak kedua pihak untuk kembali mengikuti dan menyelesaikan perjanjian gencatan senjata dan pembebasan sandera, kata juru bicara PBB, Farhan Haq.

“Ia juga kembali menggarisbawahi perlunya jaminan perlindungan warga sipil, serta akses kemanusiaan yang leluasa dan aman ke dan lintas Gaza,” ujar Haq.

Seiring berlanjutnya pertempuran, Hamas menanggapi secara skeptis perundangan putaran baru yang akan dimediasi Mesir dan Qatar pada Kamis (15/8), dengan alasan pihaknya tidak melihat adanya tanda-tanda pergerakan dari kubu Israel.

Kelompok militan Palestina itu pada Minggu mengatakan, para mediator harus memaksa Israel menerima proposal gencatan senjata yang diajukan Presiden AS Joe Biden, yang telah diterima Hamas, “daripada melakukan putaran demi putaran negosiasi lebih jauh atau mengupayakan proposal baru yang akan melindungi agresi pendudukannya.”

Sementara itu, Presiden Palestina Mahmoud Abbas tiba di Moskow pada Senin malam untuk melakukan kunjungan resmi, menurut rekaman video yang dirilis stasiun TV pemerintah Russia-24.

Abbas dijadwalkan bertemu Presiden Rusia Vladimir Putin pada Selasa, 13 Agustus. [rd/ka]

Forum

XS
SM
MD
LG