Amerika hari Senin mendesak Iran agar membebaskan seorang warga Amerika yang divonis hukuman mati oleh pengadilan Iran atas tuduhan bekerja sebagai mata-mata bagi Badan Intelijen Pusat Amerika (CIA).
Gedung Putih membantah bahwa seorang laki-laki warga Amerika yang hari Senin divonis hukuman mati oleh pengadilan Iran atas tuduhan bekerja sebagai mata-mata bagi CIA memang terlibat dalam kegiatan spionase.
Jurubicara Gedung Putih Tommy Vietor hari Senin mengatakan jika laporan mengenai vonis itu memang benar, pemerintahan Obama “mengutuk keras” vonis atas Amir Mirza Hekmati, yang memiliki kewarganegaraan ganda Iran-Amerika.
Sebelumnya, kantor berita resmi Iran Fars mengatakan pengadilan menjatuhkan vonis hukuman mati atas Hekmati karena kaitan dengan CIA dan bekerjasama dengan sebuah “negara berbahaya”.
Laki-laki berusia 28 tahun itu adalah bekas penerjemah Marinir Amerika, lahir di Amerika dari orangtua imigran Iran. Bulan Desember, TV pemerintah Iran menayangkan video Hekmati menyampaikan pengakuan berbahasa Farsi dan Inggris.
Vietor mengatakan tuduhan bahwa Hekmati bekerja untuk CIA atau dikirim ke Iran oleh CIA adalah salah. Ia mengatakan Iran sering menuduh orang sebagai mata-mata, memperoleh pengakuan secara paksa dan menawan warga Amerika yang tidak bersalah untuk alasan politik.
Katanya, Amerika mengimbau Iran agar mengizinkan Hekmati menghubungi penasihat hukum dan membebaskannya “tanpa penundaan.”
Dalam video itu, Hekmati mengatakan ia dilatih khusus dan bekerja di pangkalan Amerika di Iran dan Afghanistan sebelum dikirim dalam sebuah misi menyelundup ke kementrian intelijen Iran. Berbagai laporan dari Iran mengatakan ia ditahan bulan Agustus atau September tahun lalu.