Tautan-tautan Akses

AS Ajukan Banding Terkait Tarif terhadap China


Markas besar Organisasi Perdagangan Dunia (WTO) di Jenewa, Swiss, 2 Juni 2020. (Foto: dok).
Markas besar Organisasi Perdagangan Dunia (WTO) di Jenewa, Swiss, 2 Juni 2020. (Foto: dok).

AS telah mengajukan banding terhadap keputusan Organisasi Perdagangan Dunia (WTO) yang menyalahkan bea masuk AS pada ratusan miliar dolar barang-barang China selama perang perdagangan antara kedua negara besar itu. 

Amerika mengumumkan keputusannya untuk mengajukan banding selama pertemuan Badan Penyelesaian Sengketa (DSB) WTO pada hari Senin (26/10), kata seorang pejabat WTO.

DSB pada 15 September memutuskan tarif pajak AS yang diberlakukan pada tahun 2018 pada sekitar $250 miliar barang China "tidak konsisten" dengan aturan perdagangan global, dan merekomendasikan agar Washington "menyesuaikan tindakannya dengan kewajibannya".

Tarif-tarif pajak tersebut menandai awal perang perdagangan antara dua ekonomi terbesar dunia.

Wakil Dagang AS Robert Lighthizer pada bulan September mengecam keputusan WTO, dengan mengatakan keputusan itu membuktikan WTO "sama sekali tidak mumpuni dalam menghentikan praktik teknologi berbahaya China".

Pada hari Senin, seorang perwakilan AS menegaskan bahwa keputusan panel WTO didasarkan pada kesalahan hukum, bersikeras bahwa praktik perdagangan tidak adil China telah merugikan inovator, pekerja, dan bisnis AS miliaran dolar setiap tahun.

Putusan DSB termasuk putusan pertama dari serangkaian putusan panel yang diantisipasi atas keluhan banyak negara terkait keputusan Presiden AS Donald Trump yang mengenakan tarif pajak yang tinggi pada impor baja dan aluminium.

Biasanya, Badan Banding WTO memiliki waktu tiga bulan untuk memutuskan setiap banding yang diajukan.

Tetapi proses itu menjadi rumit sejak Badan Banding WTO yang juga dikenal sebagai mahkamah agung perdagangan dunia berhenti berfungsi Desember lalu setelah bertahun-tahun ditentang AS.

Washington menuduh pengadilan banding itu melampaui batas besar dan menghalangi penunjukan hakim baru, menyebabkan mahkamah itu tidak memperoleh kuorum yang disyaratkan.

AS, Senin kembali memblokir upaya untuk menunjuk hakim Badan Banding baru. Dengan mengajukan banding tanpa ada badan banding yang berfungsi, Washington pada dasarnya memblokir kemampuan China untuk bergerak maju dan meminta kompensasi finansial untuk kegiatan AS yang dianggap ilegal oleh DSB.

Wakil China pada pertemuan DSB hari Senin mengatakan kecewa dengan keputusan AS untuk mengajukan banding, dan menuduh Washington mengambil keuntungan dari kelumpuhan Badan Banding WTO saat ini.

Saat ini ada 16 banding yang menunggu keputusan WTO tanpa kepastian. [my/jm]

XS
SM
MD
LG