Tiga ledakan mengguncang kota Baghdad, tewaskan 20 orang dan cederai lebih dari 40 orang lainnya. Para pejabat Iraq mengatakan, dua dari ledakan-ledakan itu terjadi dekat kedutaan-kedutaan besar Iran dan Mesir.
Seorang jurubicara pihak keamanan memberitahu kantor berita Prancis ledakan-ledakan yang terjadi serentak itu adalah aksi bom mobil bunuh diri. Ledakan-ledakan tsb mengguncangkan gedung-gedung dan menghancurkan jendela-jendela, mengepulkan asap di langit di ibukota Iraq itu. Bunyi-bunyi tembakan terdengar setelah ledakan-ledakan, sementara pesawat-pesawat helicopter tertbang di atas kota itu.
Kepala keamanan Baghdad, Jenderal Qassem Mohammed Atta mengemukakan pasukan keamanan Iraq telah menutup daerah di mana kejahatan itu terjadi dan telah menangkap 15 tersangka. Dia juga menambahkan bahwa anakbuahnya telah memberlakukan jam malam dan bahwasanya Atta secara pribadi turut dalam investigasi tsb.
Sabtu kemarin, para pejabat militer Iraq memberlakukan jam malam di desa Bou Saifi dekat Baghdad, di mana gerombolan bersenjata yang mengenakan seragam militer tsb membunuh 24 orang sehari sebelumnya.
Kementerian Dalam Negeri Iraq telah mempersalahkan al-Qaida karena telah membunuh pria dan wanita yang kabarnya memiliki hubungan dengan gerakan Kebangkitan yang pro-AS, yang telah membantu pasukan-pasukan AS dan Iraq dalam memerangi al-Qaida.
