Dinas Pelacakan Internasional (ITS) di Jerman telah mengunggah lebih dari 13 juta dokumen dari kamp-kamp konsentrasi Nazi, termasuk kartu tahanan dan pemberitahuan kematian, untuk membantu para peneliti Holokos dan yang lainnya menyelidiki nasib para korban.
Didirikan oleh Sekutu-Sekutu Barat pada hari-hari terakhir Perang Dunia II dan semula dikelola oleh Palang Merah, ITS, Selasa (21/5) juga mengumumkan perubahan namanya menjadi Arolsen Archives, International Center on Nazi Persecution, atau Arsip Arolsen, Pusat Internasional mengenai Persekusi Nazi.
Arsip di Bad Arolsen menyatakan dengan bantuan Yad Vashem, sebuah pusat mengenang Holokos di Israel, dokumen berikut informasi mengenai lebih dari 2,2 juta orang kini tersedia online. Sekarang ini masih banyak yang perlu dilakukan untuk meningkatkan searchability atau kemampuan pencarian .
Direktur Arsip itu, Floriane Azoulay, mengatakan, dengan semakin banyaknya para penyintas yang meninggal dunia, penting sekali dokumen asli memberikan informasi kepada generasi-generasi mendatang. [uh]