Tautan-tautan Akses

Aplikasi AI Klaim 99,8% Akurat Deteksi Kanker Kulit


Seorang dokter kulit (di layar) mendeteksi kanker kulit melalui telemedicine (foto: ilustrasi). Perusahaan teknologi Inggris kembangkan sistem deteksi kanker kulit menggunakan AI yang otonom dengan menggunakan telepon pintar.
Seorang dokter kulit (di layar) mendeteksi kanker kulit melalui telemedicine (foto: ilustrasi). Perusahaan teknologi Inggris kembangkan sistem deteksi kanker kulit menggunakan AI yang otonom dengan menggunakan telepon pintar.

Perusahaan teknologi Inggris, Skin Analytics, telah mendapat persetujuan regulasi untuk DERM - sistem deteksi kanker kulit menggunakan AI yang otonom dengan menggunakan telepon pintar. Teknologi ini memungkinkan teknisi untuk memotret lesi pada pasien dan menerima diagnosis yang hampir instan.

Ketika matahari bersinar, umumnya orang menanggalkan pakaian dan pergi ke pantai.

Sensasi sinar hangat di kulit adalah hal yang menyenangkan bagi penikmat sinar matahari. Tetapi sinar ini bisa juga memicu kanker kulit, salah satu jenis kanker yang paling dapat diobati jika terdeteksi sejak dini.

Di Inggris, menurut Layanan Kesehatan Nasional (NHS) Inggris rujukan mendesak untuk kanker kulit meroket 170 persen dalam 10 tahun dan 11 persen kasus yang mendesak menunggu lebih dari sebulan hanya untuk diperiksa.

Penyebabnya, jumlah dokter kulit sangat terbatas di Eropa. Rata-rata hanya 30 dokter kulit per satu juta populasi.

Di London, Skin Analytics mendemonstrasikan teknologi baru DERM AI. Aplikasi sederhana ini beroperasi di sebagian besar ponsel pintar. Dengan lensa tambahan yang disebut dermascope, aplikasi ini memungkinkan teknisi untuk memotret lesi pada pasien dan menerima diagnosis yang hampir instan.

Manajer produk untuk DERM, Kirsten Vehlow, menunjukkan betapa cepat proses tersebut. Ia mendemonstrasikannya kepada rekannya dan mengatakan:

"Cukup sederhana dan mudah. Jadi, seperti yang Anda lihat di sini, saya membuka aplikasi yang memiliki kamera di sini. Lalu ini adalah dermatoskop yang pada dasarnya dapat kita hubungkan ke ponsel, nyalakan lampu, lalu kita dapat melihat jika saya mengambil foto lesi Audrey ini, kita bisa melihat lesi ini dengan jelas. Kalau saya memutuskan akan menggunakan foto ini, aplikasi ini akan memeriksa kualitas foto untuk memastikan gambar ini memadai untuk diperiksa AI. Lalu saya kirimkan untuk diperiksa di sini. Dan dalam beberapa detik, kita akan mendapat hasilnya langsung di ponsel. Kita dapat melihat hasilnya dengan lebih rinci tentang apa artinya. Dan foto ini akan disimpan di sana bersama hasil dan lokasi lesi," kata Vehkow.

Teknologi AI ini membandingkan satu foto lesi dengan pustaka gambar sebelum memberikan diagnosis.

Skin Analytics mengatakan DERM mencapai tingkat akurasi 99,8 persen dalam menetapkan kanker atau bukan.

Neil Daly, pendiri dan CEO Skin Analytics menjelaskan bahwa teknologi pendukung DERM sudah tersedia – umumnya terdapat di saku orang-orang.

Ia mengatakan, "Teknologi ini begitu mudah didapat karena dapat menggunakan berbagai telepon pintar untuk memotret. Kami menggunakannya dengan dermatoskop yang dipasang di telepon pintar untuk memastikan kami mendapat foto berkualitas sangat tinggi yang memungkinkan kami memeriksa banyak pasien dengan sangat, sangat cepat berkat adanya perangkat keras ini."

DERM dianugerahi Uni Eropa perangkat medis CE Kelas III berdasarkan Peraturan Perangkat Medis Eropa, menjadikannya AI otonom pertama di dunia yang sah untuk mendeteksi kanker. DERM telah digunakan di 21 lokasi NHS di Inggris dan telah memeriksa 135.000 pasien. Alat ini, kata Skin Analytics, juga telah membantu mendeteksi lebih dari 13.000 kanker.

"DERM adalah alat yang merupakan aset lain yang dapat kita manfaatkan untuk mencoba dan mengurangi jumlah orang yang meninggal karena kanker. Kalau kita bicara tentang perawatan kesehatan, ini adalah disiplin yang sangat manusiawi. Dan pada akhirnya, diagnostik hanyalah satu bagian kecil dari proses itu. Jadi dengan menggunakan teknologi seperti DERM untuk dapat memeriksa lebih banyak pasien, menemukan pasien yang tepat untuk berkonsultasi dengan dokter kulit, kita benar-benar dapat meningkatkan efisiensi sistem perawatan kesehatan dan dapat memeriksa lebih banyak pasien dengan lebih cepat dan memberi mereka hasil yang lebih baik," imbuh Daly.

DERM telah dikembangkan dalam 12 tahun ini dan AI tersebut bergantung pada kumpulan data besar foto termasuk kanker kulit, kondisi-kondisi kulit sebelum kanker menjadi ganas, dan bahkan tiruan kanker kulit yang tidak berbahaya.

Daly menambahkan, "Jadi cara kerja DERM adalah kami melatihnya dengan sejumlah besar foto. Setelah memiliki koleksi itu, hasil patologi akan keluar untuk lesi yang dibiopsi. Dan AI ini mampu melacak fitur yang dapat mengidentifikasi lesi kanker dan prakanker. Kemudian AI mampu belajar dari fitur-fitur itu sehingga kalau kita memberinya foto baru, AI dapat mengidentifikasi, apakah ini sesuatu yang perlu kita khawatirkan, apakah kita perlu mengambil tindakan, atau apakah ini sesuatu yang tidak mengkhawatirkan dan kita dapat memulangkan pasien dengan aman?"

Salah satu pasien NHS yang menggunakan DERM adalah Cherry Thompson. Ia menemukan lesi dan khawatir itu mungkin melanoma. Dia belum pernah mendengar diagnosis AI untuk kanker kulit tetapi merasa proses tersebut efisien.

"Menurut saya, ini mungkin langkah maju dan mungkin sangat bermanfaat. Saya kenal beberapa dokter kulit dan salah satunya mungkin yang terbaik di negara ini, dan saya sangat percaya pada mereka. Meskipun demikian, mungkin diagnosis komputer bisa jadi lebih efisien, saya tidak tahu," kata Cherry.

Thompson tidak perlu khawatir lagi karena lesi di kulitnya bukan melanoma. Kabar yang menenangkan ini ia terima jauh lebih cepat berkat DERM.

Paparan sinar matahari di Inggris tidaklah sebanyak yang biasa didapatkan Neil Daly di negara asalnya, Australia. Ini, kata Daly, membuat orang di Inggris tidak merasa perlu melindungi kulit dari paparan sinar matahari. Akibatnya, risiko kanker kulit lebih besar.

"Saya sangat tertarik pada kanker kulit karena saya tumbuh besar di Australia, di mana kami dua hingga tiga kali lebih berisiko dalam hidup kami untuk terkena kanker. Jadi, hampir setiap warga Australia akan terkena kanker kulit dalam hidup mereka. Namun, kanker kulit juga merupakan satu dari sedikit kanker yang terlihat di permukaan kulit, sehingga kita masih bisa melakukan sesuatu untuk mengatasinya. Jadi, pada stadium awal kanker kulit, tingkat kesembuhannya hampir 99%, sekitar 97%. Artinya, jika kita dapat menanganinya, maka jumlah kematian dapat ditekan hingga hampir nol. Ini berbeda dengan banyak kanker lainnya. Jadi, saya sangat, sangat tertarik untuk memastikan bahwa kita menerapkan teknologi ini supaya benar-benar meningkatkan kesembuhan dari kanker," ujar Daly.

Aplikasi AI Klaim 99,8% Akurat Deteksi Kanker Kulit
mohon tunggu

No media source currently available

0:00 0:08:05 0:00

Di lokasi NHS di mana DERM digunakan, teknologi ini mampu mengurangi jumlah perjanjian untuk berkonsultasi dengan dokter kulit antara 60 dan 95 persen. Dengan begitu, para dokter kulit mempunyai waktu untuk menangani kasus yang lebih serius. DERM secara otomatis dapat menurunkan hingga 40 persen rujukan kanker kulit yang mendesak.

Saat ini kita mungkin sedang dalam cengkeraman musim dingin, tetapi sebentar lagi musim panas akan tiba. Seiring tibanya musim panas, datanglah matahari.

DERM dapat menjadi alat penting untuk diagnosis dini kanker dan berpotensi menyelamatkan banyak nyawa. [ka/lt]

Forum

XS
SM
MD
LG