Tautan-tautan Akses

Antusiasme Pemilih Pertama pada Pemilu 2019


Seorang pemilih pemula memasukkan surat ke kotak suara di sebuah TPS di DKI Jakarta, 17/4.
Seorang pemilih pemula memasukkan surat ke kotak suara di sebuah TPS di DKI Jakarta, 17/4.

Pemilihan umum Indonesia yang berlangsung April 2019 kali ini tidak hanya memilih anggota legislatif melainkan juga presiden Indonesia yang akan menjabat selama lima tahun mendatang. Masyarakat Indonesia dengan semangat menyambut pesta demokrasi tersebut dalam mendukung masing-masing kandidat baik pasangan calon (Paslon) Joko Widodo-Ma’ruf Amin maupun Prabowo Subianto-Sandiaga Uno.

Beberapa waktu lalu VOA di Washington melakukan wawancara dengan beberapa pemilih yang baru pertama kali mencoblos dan menggunakan hak suara mereka. Sebagian pemilih tersebut juga baru pertama kali mencoblos di luar negeri dan tinggal di Amerika Serikat.

Gregorius Aditya Pradana yang akrab disapa Jerry menggunakan hak pilihnya, walau saat ini berada jauh dari tanah air. Mahasiswa asal Cilandak-Jakarta ini mengemukakan keinginannya untuk berkontribusi sekecil apa pun dalam menentukan masa depan Indonesia dan juga menginginkan visi dan misi calon presiden (Capres) yang dapat menghadapi potensi isu-isu dalam lima tahun mendatang.

Beberapa pemilih pemula menyalurkan suara mereka di TPS Indonesian Cultural Center, Chicago. AS.
Beberapa pemilih pemula menyalurkan suara mereka di TPS Indonesian Cultural Center, Chicago. AS.

Yesica Miranty dari Maryland mengatakan, ikut andil dalam Pemilu juga dapat menentukan masa depan Indonesia. “Satu suara itu kan penting bagi calon presiden, untuk menentukan siapa yang lebih baik juga yang mampu memimpin rakyat dan negara Indonesia,” kata Yesica.

Dari Jakarta, Anastasia Putri yang pernah mengenyam pendidikan di Amerika mengungkapkan bahwa memilih adalah kewajiban dan tanggung jawab sebagai warga negara Indonesia. Terkait anak muda milenial, perempuan yang akrab disapa Putri itu menjelaskan pandangannya.

“Saya melihat sikap teman-teman saya mungkin agak sedikit segan untuk berkata bahwa mereka akan berpartisipasi karena mereka merasa mungkin memilih dalam Pemilu itu tidak akan mengubah apa pun di Indonesia.”

Bagi Putri, partisipasi dalam Pemilu 2019 itu penting. Putri yang pernah tinggal di Maryland mengungkapkan hal tersebut dapat meningkatkan rasa memiliki Indonesia.

Pemilih perdana lainnya yang tinggal di Indonesia, juga mengemukakan alasan mereka ikut pada Pemilu 2019. Dena Simanjuntak dari Riau menyatakan sudah menjadi kewajibannya sebagai warga negara yang baik untuk berkontribusi penuh dalam penentuan masa depan yang adil melalui pemberian suara. Ia menambahkan “satu suara itu penting untuk bagaimana Indonesia ini untuk dipimpin, memilih pemimpin yang baik untuk ke depannya.”

Muhamad Affan, Mahasiswa Universitas Tadulako, memilih di TPS Kabupaten Donggala, Sulawesi Tengah.
Muhamad Affan, Mahasiswa Universitas Tadulako, memilih di TPS Kabupaten Donggala, Sulawesi Tengah.

Sementara itu Affan asal Sulawesi mengungkapkan umurnya sudah mencukupi untuk ikut pemilu pada tahun ini. Mahasiswa yang baru pertama kali memilih tahun ini menganggap satu suara itu sangat penting dalam pemilihan Capres.

Sejumlah pemilih perdana tersebut turut menjelaskan isu-isu penting dalam Pemilu Presiden 2019 bagi mereka dan masa depan bangsa Indonesia.

Tiga isu penting bagi Jerry dalam Pemilu 2019 adalah isu keberagaman, ekonomi dan pendidikan.

Jerry berpendapat isu keberagaman dalam ras, suku dan agama sudah dimiliki Indonesia sejak berpuluh tahun lalu dan hal ini patut disyukuri. Namun mungkin di beberapa bagian masyarakat Indonesia belum bisa menerima keberagaman bangsa dengan tangan terbuka. Mahasiswa Northern Illinois University itu berharap pola pikir masyarakat dapat berubah sehingga isu terorisme di masa mendatang dan diskriminasi bisa dihindari.

Dalam bidang ekonomi, Jerry memandang Indonesia sebagai negara dengan jumlah populasi terbesar ke-empat di dunia dapat memberi dampak positif dalam peningkatan dan kemajuan ekonomi Indonesia. Selain peningkatan ekspor, penggunaan produk-produk dalam negeri, Jerry menambahkan pemerataan pembangunan infrastruktur di luar pulau Jawa secara tidak langsung akan meningkatkan GDP dan perekonomian.

Warga Negara Indonesia di AS antri untuk memberikan suara di Chicago.
Warga Negara Indonesia di AS antri untuk memberikan suara di Chicago.

Yang terakhir adalah isu pendidikan sebagai aset dan investasi untuk kemajuan bangsa Indonesia. “Ketika bangsa kita mengetahui bahwa pendidikan itu penting, mereka mampu dan mau mengejar ilmu setinggi mungkin, dan nantinya pulang untuk berkontribusi untuk bangsa. Dan kalau negara kita ini punya ekonomi yang baik, nanti secara nggak langsung negara kita bisa juga membantu dalam hal pendidikan, dalam penurunan uang kuliah atau beasiswa untuk melanjutkan pendidikan di luar negeri,” jelas Jerry yang saat ini tinggal di DeKalb.

Sebagai warga negara Indonesia, Jerry maupun Putri berharap melalui keikutsertaan dalam memilih Presiden 2019, mereka akan dapat merasakan hasil kerja pemerintah di kemudian hari. [mg]

XS
SM
MD
LG