Kenyamanan dan keamanan masyarakat menjelang dan sesudah lebaran menjadi fokus Polda Metro Jaya. Kepada pers di Jakarta, Sabtu (4/7), Kapolda Metro Jaya, Irjen Tito Karnavian menjelaskan meningkatnya aktivitas masyarakat dalam berbelanja menjelang lebaran mendapat pengamanan ekstra di antaranya dengan cara polisi melakukan operasi penertiban para preman. Rencananya Polda Metro Jaya akan mengerahkan sekitar 8.600 polisi untuk mengamankan situasi lebaran di wilayah Jakarta dan sekitarnya, 1.600 polisi di antaranya bertugas di wilayah Jakarta Pusat.
“Untuk kenyamanan masyarakat kita dirikan pos, pos pengamanan termasuk juga pasar karena pasar ini sekarang ibu-ibu banyak berbelanja. Pasar-pasar saya perintahkan seluruh Kapolres untuk membuat pos pengamanan dan melakukan operasi premanisme di pasar-pasar yang bisa mengganggu masyarakat, saya perintahkan untuk melakukan operasi,” katanya.
Selain itu Polda Metro Jaya akan mengamankan aktivitas masyarakat dalam berlebaran mulai dari menjaga rumah-rumah yang kosong karena ditinggalkan penghuninya pulang kampung, hingga mengatur arus lalu lintas para pemudik. Ditegaskan Kapolda Metro Jaya, Irjen Tito Karnavian, dalam menjalankan upaya pengamaan menjelang dan sesudah lebaran diharapkan juga masyarakat berkerjasama dengan kepolisian.
“Berkaitan dengan pemukiman yang ditinggal mudik saya perintahkan Kapolres, Kapolsek dan Kamtibmas di kelurahan untuk melakukan pro aktif pendataan dan komunikasi kepada masyarakat mana saja yang ditinggalkan. Kalau mau dititipkan sama keluarga atau dengan teman silahkan, yang tidak dititipkan karena kosong beri tahu pada anggota polisi supaya polisi akan meningkatkan patroli di daerah itu. Dan kalau memang cukup banyak tempat itu ditinggalkan warga dan jauh dari kantor polisi kita siapkan pos pengamanan juga selama masa mudik itu, kemudian di jalur arus mudik kita siapkan juga pos pengamanan-pos pengamanan.”
Sementara, aktivitas masyarakat dalam menggunakan bahan bakar minyak atau BBM menjelang dan sesudah lebaran juga akan diantisipasi Pertamina agar tidak terjadi kelangkaan.Bahkan Direktur Utama PT. Pertamina, Dwi Soetjipto saat rapat dengan Komisi VI DPR RI, komisi yang membidangi masalah BUMN, di Jakarta, Jum’at mengatakan tidak hanya BBM yang akan menjadi perhatian Pertamina melainkan juga pasokan LPG terutama ukuran 3 kilogram agar cukup sesuai kebutuhan masyarakat.
“Stok yang ada dijaga untuk masing-masing jenis termasuk disitu LPG 3 kilo dan sebagainya nanti kami kirimkan segera, mengenai apa yang dilakukan oleh Pertamina ketika lebaran, kami akan terus standby tujuh hari dan tujuh hari sesudahnya para direksi tidak boleh cuti,” katanya.
Pertamina akan menambah sekitar 30 persen stok BBM jenis premium menjelang dan sesudah lebaran dari konsumsi normal bulanan yaitu dari sekitar 14 ribu kiloliter per hari menjadi 18 ribu kiloliter per hari. Meski selama lebaran kendaraan berat dilarang beroperasi, Pertamina juga akan menyediakan BBM jenis solar sesuai kebutuhan normal yaitu sekitar 6 ribu kiloliter per hari. Sementara untuk BBM jenis Pertamax, pemerintah akan menambah stok sekitar 20 persen.