Nama “Orruda” merupakan kombinasi dari simbol nasional kedua negara, yaitu “orël”, sejenis elang Rusia, dan garuda. Latihan bersama (Latma) yang baru pertama kali dilaksanakan itu merupakan hasil kesepakatan yang dicapai dalam pertemuan para pejabat Angkatan Laut kedua negara pada tahun 2018.
Dubes Rusia untuk Indonesia: “Latma Tidak Untuk Melawan Siapa Pun”
Duta Besar Rusia Untuk Indonesia Sergey Tolchenov dalam konferensi pers di rumah dinasnya di Jakarta, Senin (28/10), menegaskan bahwa latihan bersama itu tidak untuk melawan siapa pun.
“Hanya untuk memperkenalkan potensi pertahanan satu sama lain, untuk menemukan cara-cara yang memungkinkan kita melakukan beberapa hal umum. Yakni, untuk bekerja sama dan ini tidak seperti kerja sama yang melawan siapapun,” ujarnya.
Latihan serupa, tambahnya, juga pernah dilangsungkan Angkatan Laut Rusia dengan sejumlah negara lain, termasuk negara-negara ASEAN. “Kami dulu melakukan latihan seperti itu dengan China, dengan India. Tahun lalu kami berpartisipasi dalam latihan serupa di Rusia dan ASEAN. Artinya, seluruh negara anggota ASEAN yang memiliki angkatan laut ikut serta dalam latihan tersebut,” ujarnya.
Angkatan Laut Indonesia dan Rusia Kerahkan Beberapa Kapal Perang
Dalam sebuah pernyataan, TNI Angkatan Laut menyatakan latihan bersama itu merupakan “latihan Operasi Militer Perang (OMP) yang terbagi atas dua tahap, yaitu harbor phase dan sea phase.” Untuk itu, TNI AL akan mengerahkan KRI I Gusti Ngurah Rai-332, KRI Frans Kaisiepo-368, dan helikopter AS 565 MBE.
Sementara Angkatan Laut Rusia akan menurunkan kapal perang Corvet Class – seperti RF Soversheny, RF Gromky dan RF Aldar Tsydenzhapov – juga kapal tanker kelas medium, helikopter KA-27 dan Tug Salvage Alatau.
Sebelumnya Kepala Staf Angkatan Laut (Kasal) Laksamana TNI Dr. Muhammad Ali mendorong seluruh personel TNI AL untuk “mempersiapkan dengan matang latihan bersama yang akan digelar bersama negara-negara sahabat agar berjalan sesuai rencana.”
Menjawab pertanyaan wartawan tentang potensi munculnya kecurigaan dan kekhawatiran terhadap latihan bersama itu, Duta Besar Rusia Untuk Indonesia Sergey Tolchenov mengajak semua pihak untuk memantaunya melalui satelit secara terbuka.
“Kami tidak akan mengundang pengamat mana pun. Namun, jika ada yang ingin mengamati, misalnya dari pantai Australia, atau kapal Australia, silakan saja,” ujarnya, seraya menambahkan bahwa pihak Rusia dan Indonesia tidak menyembunyikan apapun. “Ini murni latihan bersama Angkatan Laut,” tegasnya. [em/rd]
Forum