Presiden Pantai Gading Laurent Gbagbo menolak seruan PBB untuk menambah tentara pemelihara perdamaian, selagi PBB mengatakan angka kematian akibat kekerasan pasca-pemilu di negara Afrika Barat itu meningkat menjadi 210 orang.
Menteri luar negeri di bawah Gbagbo, Alcide Djedje, mengatakan tentara pemelihara perdamaian yang jumlahnya hampir 10 ribu itu harus meninggalkan negara itu sebab mereka melanggar kenetralan politik di negara itu. Katanya, pasukan PBB sudah tidak lagi mendapat kepercayaan warga sipil dan pemerintah yang sekarang.
PBB menyatakan pihaknya meinginkan seribu sampai dua ribu tentara tambahan di Pantai Gading dalam beberapa minggu mendatang untuk menenangkan kemelut pasca pemilu akibat penolakan Gbagbo untuk turun.
Sementara itu, presiden terpilih Alassane Ouattara menegaskan kembali seruannya untuk menyingkirkan Gbagbo, dengan mengatakan pasukan operasi khusus perlu menyingkirkannya dalam sebuah operasi komando.
Outtara menuduh Gbagbo menghasut kekerasan setelah pemilu presiden babak kedua bulan November dan memerintahkan agen-agen asing untuk membunuh para pendukung Outtara.