Tautan-tautan Akses

Angin Kencang akan Kembali di Los Angeles, Petugas Terus Berjuang Atasi Kebakaran


Seorang petugas pemadam kebakaran bekerja mengatasi Kebakaran Palisades yang melanda Mandeville Canyon, sebuah kawasan di Los Angeles, California, AS, 12 Januari 2025.
Seorang petugas pemadam kebakaran bekerja mengatasi Kebakaran Palisades yang melanda Mandeville Canyon, sebuah kawasan di Los Angeles, California, AS, 12 Januari 2025.

Upaya memadamkan lebih jauh kebakaran hutan dan lahan yang menghancurkan ribuan rumah dan menewaskan puluhan orang di daerah Los Angeles, California, terus berlanjut. Para petugas bersiap menghadapi kembalinya angin kencang Santa Ana pada pekan ini yang berpotensi menghambat pemadaman kebakaran.

Para petugas pemadam kebakaran di California Selatan hari Senin (13/1) masih terus berjuang keras untuk menanggulangi beberapa kebakaran hutan besar di kawasan Los Angeles, yang berjarak sekitar 4.300 kilometer dari ibu kota AS, Washington DC. Sementara itu, para pakar cuaca memperingatkan tentang kembalinya angin kencang yang dapat menyebabkan “pertumbuhan api yang eksplosif.”

Angin kering Santa Ana yang berkecepatan 80 kilometer hingga 112 kilometer per jam diperkirakan bertiup kembali pada hari Senin malam hingga Rabu pagi, kata Layanan Cuaca Nasional ketika mengeluarkan peringatan kebakaran tertinggi “yang situasinya sangat berbahaya.”

Sementara itu Kepala Dinas Pemadam Kebakaran Los Angeles County Anthony C. Marrone pada konferensi pers Senin pagi mengatakan, "Angin yang diantisipasi, dikombinasikan dengan tingkat kelembaban yang rendah dan kandungan air pada tumbuhan yang rendah akan membuat ancaman kebakaran di seluruh Los Angeles County sangat tinggi.”

Mengantisipasi kembalinya angin Santa Ana, para pejabat telah memperingatkan hampir 10 juta warga Los Angeles County untuk bersiap-siap mengungsi. Selain itu, Gubernur California Gavin Newsom akhir pekan lalu mengatakan pemerintah negara bagian telah menempatkan petugas pemadam di daerah-daerah rawan, termasuk di sekitar lokasi kebakaran Palisades dan Eaton, dua kebakaran terbesar yang berkobar di California Selatan.

Angin kencang dan kondisi kering di daerah yang belum diguyur hujan dengan curah signifikan selama delapan bulan lebih telah menyulut kebakaran di sana. Jumlah korban tewas hingga akhir pekan lalu bertambah menjadi sedikitnya 24 orang, sementara sedikitnya 16 lainnya dinyatakan hilang. Pihak berwenang mengatakan jumlah itu diperkirakan akan bertambah.

Wali Kota Los Angeles Karen Bass pada konferensi pers Senin pagi mengatakan, prediksi Layanan Cuaca Nasional mengenai angin dengan kekuatan mendekati badai membuat pihaknya melakukan persiapan mendesak.

"Layanan Cuaca Nasional memprediksi angin dengan kekuatan mendekati badai dan kami melakukan persiapan mendesak. Prioritas saya dan prioritas semua orang adalah berusaha sekuat tenaga untuk melindungi nyawa sewaktu angin mendekat," ujarnya.

Bass menambahkan, para petugas pemadam kota Los Angeles maupun yang berasal dari berbagai penjuru negara, bahkan dari luar negeri, telah berada dalam posisi proaktif dan strategis untuk menyelamatkan nyawa. Mereka terlibat dalam upaya pemadaman yang mencakup 1.354 mobil pemadam, 84 pesawat dan lebih dari 14 ribu personel, termasuk dari Kanada dan Meksiko.

Kembalinya angin kencang mengancam menghambat kemajuan yang telah dicapai dalam menanggulangi kobaran api.

Departemen Kehutanan dan Perlindungan Kebakaran California (Cal Fire) mengatakan hari Senin bahwa Palisades Fire di kawasan Pacific Palisades yang menewaskan delapan orang dan membakar area seluas 96 kilometer persegi telah 14 persen ditanggulangi.

Eaton Fire, jauh di pedalaman Pasadena dan Altadena yang menewaskan 16 orang dan membakar area hampir 60 kilometer persegi, telah ditanggulangi 33 persen pada Senin pagi.

Kebakaran lainnya, Hurst Fire di daerah Sylmar, telah 89 persen ditanggulangi, kata Cal Fire, setelah membakar area lebih dari tiga kilometer persegi.

Gubernur Newsom mengatakan badai api itu bisa dianggap sebagai bencana alam paling merusak dalam sejarah AS, yang menghancurkan ribuan rumah dan memaksa puluhan ribu warga mengungsi.

Kebakaran yang dimulai sepekan silam itu juga menimbulkan kerugian miliaran dolar. Api telah mengubah sejumlah permukiman hancur seluruhnya menjadi puing-puing, meninggalkan pemandangan mengerikan. Para pejabat mengatakan sedikitnya 12.300 struktur telah rusak atau hancur.

Layanan prakiraan cuaca swasta AccuWeather telah memperkirakan nilai kerusakan dan kerugian ekonomi antara $130 miliar hingga $150 miliar. Kerugiannya begitu tinggi antara lain karena banyak rumah yang terbakar habis itu termasuk rumah-rumah paling mahal di AS. [uh/jm]

Forum

XS
SM
MD
LG