Tautan-tautan Akses

Anggota Partai Republik Kecam Partai Demokrat Soal Keamanan di Perbatasan


Sejumlah migran tinggal di tenda-tenda di wilayah perbatasan antara AS dan Meksiko di Reynosa, Meksiko, pada 1 April 2022. Mereka menunggu dicabutnya aturan Title 42 agar dapat kembali mengajukan suaka di AS. (Foto: Reuters/Veronica G. Cardenas)
Sejumlah migran tinggal di tenda-tenda di wilayah perbatasan antara AS dan Meksiko di Reynosa, Meksiko, pada 1 April 2022. Mereka menunggu dicabutnya aturan Title 42 agar dapat kembali mengajukan suaka di AS. (Foto: Reuters/Veronica G. Cardenas)

Sejumlah anggota faksi Republik di DPR Amerika Serikat bertekad untuk terus meminta jawaban dari pemerintahan Presiden Joe Biden tentang cara mengatasi keamanan di perbatasan selatan Amerika.

Berbicara setelah rapat yang diwarnai ketegangan pada Rabu (27/4), anggota-anggota Komite Kajian Republikan (RSC) mengecam kebijakan pemerintahan Biden dalam hal keamanan dalam negeri.

"Ini adalah krisis perbatasan yang disengaja. Deportasi anjlok, tetapi imigrasi ilegal melesat. Dan ini semua terjadi karena Menteri Keamanan Dalam Negeri Alejandro Mayorkas memutuskan untuk tidak menegakkan aturan hukum,” ujar anggota faksi Republik yang merupakan Ketua RSC Jim Banks.

Sementara anggota DPR dari negara bagian Louisiana Steve Scalise mengatakan “perbatasan Amerika kini dikepung.”

Mayorkas berusaha mempertahankan kebijakan pemerintah dalam rapat dengar pendapat pada Rabu tersebut.

Mayorkas berupaya menolak tuduhan Partai Republik bahwa pemerintahan Biden telah mendorong migrasi yang tidak teratur dengan mengizinkan sejumlah orang mencari suaka. Ia juga menyalahkan gejolak ekonomi dan politik, serta kekerasan di seluruh Amerika Latin dan dunia. [em/rs]

XS
SM
MD
LG