Tautan-tautan Akses

Anggota Parlemen Kandahar Minta Pasukan Internasional Tetap Tinggal


Polisi Afghanistan menunjukkan senjata-senjata yang mereka sita dari pihak militan setelah serangan bom bunuh diri, diikuti dengan pertikaian bersenjata antara kelompok militan dan pasukan AS-Afghanistan di gedung UNHCR di Kandahar.
Polisi Afghanistan menunjukkan senjata-senjata yang mereka sita dari pihak militan setelah serangan bom bunuh diri, diikuti dengan pertikaian bersenjata antara kelompok militan dan pasukan AS-Afghanistan di gedung UNHCR di Kandahar.

Serangan dan bom bunuh diri di Kandahar menewaskan sedikitnya lima orang, termasuk tiga penjaga keamanan yang bekerja untuk badan pengungsi PBB.

Anggota parlemen dari provinsi Kandahar di Afghanistan bagian selatan meminta pasukan internasional untuk tetap tinggal, setidaknya untuk sementara ini.

Berbicara di Kabul, Selasa (1/11) anggota parlemen tersebut, Khalid Pashtun, mengatakan serangan maut pada hari Senin di ibukota provinsi Kandahar adalah bukti bahwa pasukan NATO masih diperlukan.

Serangan dan bom bunuh diri di Kandahar menewaskan sedikitnya lima orang, termasuk tiga penjaga keamanan yang bekerja untuk badan pengungsi PBB. Taliban mengaku bertanggung jawab atas serangan tersebut dan mengatakan badan PBB tersebut merupakan target mereka.

Presiden Afghanistan Hamid Karzai diperkirakan akan mengumumkan daerah yang akan dimasukkan dalam transfer keamanan tahap kedua dalam beberapa minggu mendatang. Pashtun dan rekan-rekannya dari provinsi Kandahar khawatir wilayah itu dimasukkan dalam penarikan pasukan NATO tahap berikutnya. Kandahar hingga kini tetap menjadi kubu kuat Taliban.

Di tempat lain, dua lagi tentara NATO tewas akibat ledakan bom pinggir jalan pada hari Selasa. NATO mengatakan tentara itu tewas di Afghanistan timur, tetapi ia tidak memberikan rincian tambahan.

XS
SM
MD
LG