Presiden Donald Trump memutuskan untuk mengganti Rex Tillerson sebagai menteri luar negeri dengan Direktur CIA Mike Pompeo hanya beberapa hari setelah dia secara mengejutkan mengumumkan rencana bertemu dengan Pemimpin Korea Utara, Kim Jong-un dalam waktu dekat.
Pakar Korea dan analis kebijakan luar negeri lain berbeda pendapat mengenai dampak dari pengangkatan pejabat baru terhadap kemungkinan bahwa pertemuan itu benar-benar berlangsung dan prospek keberhasilannya. Tapi mereka sepakat Pompeo akan punya hanya sedikit waktu untuk mempersiapkan pertemuan puncak antara presiden dan musuh Amerika Serikat yang tidak biasa itu.
Aaron David Miller dari Wilson Center telah membantu mempersiapkan beberapa presiden dan menteri luar negeri untuk perundingan perdamaian dan KTT Timur Tengah.
Baca: Tillerson Tak Menyangka akan Dipecat Trump
Miller mengatakan kepada VOA bahwa waktu adalah kunci karena banyak pekerjaan yang harus dilakukan untuk mempersiapkan posisi Amerika Serikat terlebih dahulu. Ia mengatakan ia yakin itulah satu alasan mengapa Trump membuat perubahan dalam kepemimpinan Departemen Luar Negeri sekarang.
"Sebagian dari alasan Trump melakukan ini adalah untuk menunjuk seorang pemimpin tim untuk melakukan persiapan pertemuan dan saya mengasumsikan itu adalah Pompeo, karena tidak ada orang lain di pemerintahan saat ini yang dapat melakukannya," kata dia.
Trump menekankan ia menyukai, menghormati dan mengagumi Pompeo. Dia mengatakan kepada wartawan punya sambung rasa lebih baik dengan Pompeo daripada dengan Tillerson, dan ia dan Pompeo memiliki pandangan yang sama mengenai banyak hal. [my/ds]