Seperti anak-anak umur 12 tahun lainnya, Cendikiawan "Diki" Suryaatmadja sedang bersiap-siap memasuki tahun ajaran baru.
Namun tidak seperti anak umur 12 tahun lainnya, Diki akan mempelajari ilmu fisika dan mengikuti pelajaran tambahan dalam matematika, ilmu kimia dan ilmu ekonomi di Universitas Waterloo di Ontario, Kanada, kata para pejabat sekolah. Dia adalah satu dari anak-anak pra-remaja yang jumlahnya terus bertambah, yang masuk universitas.
"Saya sangat senang bertemu dengan siswa-siswa baru dan mendapat teman baru," kata remaja itu dalam sebuah wawancara dengan CBC News.
Diki, yang berasal dari Jawa Barat, akan tinggal bersama ayahnya di sebuah apartemen dekat universitas itu, sambil menyelesaikan pendidikannya. Anak laki-laki itu belajar sendiri bahasa Inggris dalam waktu kurang lebih enam bulan ketika tinggal di Singapura, membaca artikel dalam bahasa Inggris dan menonton film berbahasa Inggris yang dilengkapi dengan dengan teks terjemahan, khususnya film-film komedi.
"Sedikit demi sedikit, melalui osmosis, kita dapat belajar bahasa," katanya kepada CBC.
Universitas Cornell di New York juga menyambut mahasiswa tahun pertama berusia 12 tahun, Jeremy Shuler, minggu ini.
Statistik pendaftaran selama abad terakhir menunjukkan penurunan umur siswa yang semakin rendah ketika memulai pelajaran di tingkat universitas.
Anak Amerika, Michael Kearney, yang lahir pada tahun 1984, adalah mahasiswa termuda yang lulus dengan gelar sarjana, pada usia delapan tahun. Dia kemudian memberikan kuliah di perguruan tinggi ketika masih berusia belasan tahun. [sp/isa]