Amnesty International hari Kamis (3/3) menuduh pasukan Rusia dan Suriah sengaja menarget rumah sakit-rumah sakit dan fasilitas-fasilitas medis Suriah dengan serangan udara untuk memuluskan gerak maju pasukan darat yang pro-pemerintah di Aleppo Utara.
Tirana Hassan, Direktur respons krisis Amnesty International mengatakan bahwa terkait serangan udara selama tiga bulan terakhir.
“Pasukan Suriah dan Rusia telah dengan sengaja menyerang fasilitas-fasilitas kesehatan yang merupakan pelanggaran menyolok terhadap hukum kemanusiaan internasional. Tetapi yang benar-benar mengerikan adalah menghancurkan rumah-rumah sakit itu tampaknya telah menjadi bagian dari strategi militer mereka,” tuduh Hassan.
Amnesty International menyatakan memiliki bukti kuat mengenai serangan-serangan terhadap enam fasilitas layanan kesehatan yang menewaskan tiga warga sipil, termasuk seorang petugas medis, dan melukai 44 lainnya.
Amnesty menyatakan informasi itu dikumpulkan dari para petugas medis di Anadan dan Hreitan, dua kota di dekat Aleppo. Ini membuat jelas bahwa strategi pasukan pemerintah Suriah dan Rusia yang memberi dukungan militer adalah mengosongkan populasi kota dengan menghancurkan fasilitas-fasilitas layanan kesehatan, sistem pasokan air dan listrik, guna memfasilitasi serangan darat.
Pernyataan Amnesty International mengenai Rusia dan Suriah itu dikemukakan sementara utusan khusus PBB untuk Suriah Staffan de Mistura, mengatakan gencatan senjata parsial yang telah berlangsung enam hari dalam perang saudara itu sebagian besar dipatuhi. [uh/ab]