Ofensif pemerintah Turki terhadap militan Kurdi merupakan “hukuman kolektif” dan membuat “puluhan ribu jiwa terancam,” sebut Amnesty International, kelompok HAM terakhir yang mengritik kampanye Turki itu.
Pasukan Turki pada Juli lalu melancarkan kampanye baru serangan udara dan darat di permukiman Kurdi di Turki Tenggara, mengakhiri gencatan senjata dua tahun antara pemerintah dan kelompok terlarang Partai Pekerja Kurdistan (PKK).
Meskipun Presiden Recep Tayyip Erdogan mengatakan serangan itu ditujukan untuk membunuh seluruh anggota PKK, operasi tersebut telah menewaskan korban warga sipil yang semakin banyak di kawasan itu.
Menurut pernyataan yang dilansir hari Kamis oleh Amnesty, sejak Juli telah lebih dari 150 warga dilaporkan tewas, termasuk perempuan, anak-anak dan warga lanjut usia.
Organisasi berbasis di London itu menyatakan operasi militer di kawasan permukiman “ditandai dengan penggunaan senjata berat dan aksi para penembak jitu, sehingga mengancam nyawa warga sipil.” [uh]