Tautan-tautan Akses

Amerika, Uni Eropa Prihatin Krisis Politik di Mesir


Menlu AS John Kerry saat memberikan keterangan di Kedutaan AS di Islamabad, 1 Agustus 2013 (Foto: dok).
Menlu AS John Kerry saat memberikan keterangan di Kedutaan AS di Islamabad, 1 Agustus 2013 (Foto: dok).

Amerika dan Uni Eropa menyuarakan keprihatinan karena pemerintah Mesir yang didukung militer dan kelompok oposisi Islamis tidak mampu mereda krisis politik di negara itu.

Dalam sebuah pernyataan bersama Rabu malam, Menteri Luar Negeri Amerika John Kerry dan Kepala Kebijakan Luar Negeri Uni Eropa Catherine Ashton mengatakan kedua pihak harus menyudahi “kebuntuan yang berbahaya” ini dan menerapkan “langkah-langkah membangun kepercayaan yang nyata”.

Kedua diplomat mengatakan pemerintah Mesir memiliki tanggung jawab khusus untuk memulai proses rekonsiliasi. Keduanya mengatakan perbedaan politik telah menciptakan situasi yang rentan yang bisa memicu lebih banyak pertumpahan darah dan menghambat proses pemulihan ekonomi Mesir.

Presiden sementara Mesir Adli Mansour, Rabu pagi (7/8) mengatakan upaya yang dilakukan beberapa utusan khusus dari Amerika, Uni Eropa, Qatar dan Uni Emirat Arab untuk menyudahi perpecahan politik telah gagal. Presiden Adli Mansour menyalahkan presiden terguling dari Ikhwanul Muslimin – Mohammed Morsi – atas kegagalan itu.
XS
SM
MD
LG