Militer Amerika mengukuhkan tewasnya seorang pemimpin senior Taliban dalam serangan udara baru-baru ini di provinsi Kunduz yang bermasalah di Afghanistan utara.
Serangan yang dilakukan pada hari Minggu sebagai bagian dari operasi dengan pasukan keamanan Afghanistan itu menewaskan Mullah Abdul Salam, komandan Taliban untuk Kunduz, bersama dengan empat kombatan musuh lainnya, seperti diumumkan oleh militer hari Selasa.
Dikatakan dalam sebuah pernyataan bahwa tidak ada warga sipil yang terluka atau tewas dalam aksi itu.
Komandan Taliban yang tewas itu dituduh telah menimbulkan "penderitaan yang tak terukur" pada penduduk Kunduz dan pasukannya menghancurkan jembatan serta infrastruktur utama di daerah itu meskipun mereka mengklaim akan melindungi warga sipil dan properti. Demikian pernyataan tersebut menambahkan.
“Mullah Salam dan para pejuang Taliban anak buahnya membunuh dan meneror rakyat Kunduz terlalu lama,” kata Jenderal John Nicholson, komandan, pasukan AS di Afghanistan.
“Kematian Salam adalah kesempatan bagi perubahan ... Taliban tahu satu-satunya jalan ke depan adalah rekonsiliasi,” tambah Nicholson.
Salam memimpin pemberontak untuk merebut sebentar ibukota provinsi Kunduz pada tahun 2015, kota pertama yang dikuasai oleh Taliban beberapa bulan setelah sebagian besar pasukan internasional yang dipimpin AS menarik diri dari negara itu. [lt]
