Amerika mengecam keputusan parlemen transisi Somalia untuk memperpanjang masa jabatannya selama tiga tahun. Dalam pernyataan hari Jumat, Amerika menggambarkan keputusan itu sebagai bagi rakyat Somalia dan memperingatkan militan Islamis yang berusaha menggulingkan pemerintahan transisi.
Deputi Menteri Luar Negeri James Steinberg ketika berkunjung ke Nairobi hari Jumat, mengatakan Washington kecewa pada kinerja parlemen transisi Somalia.
Utusan Khusus PBB untuk Somalia juga kecewa atas keputusan tersebut. Augustine Mahiga mengatakan, “rakyat Somalia berhak dan mengharapkan perubahan.”
Masa berlaku mandat bagi parlemen Somalia, yang beranggotakan 500 orang, akan habis bulan Agustus, tetapi dalam pemungutan suara hari Kamis mereka memutuskan memperpanjangnya tiga tahun.
Kepada VOA, anggota parlemen hari Jumat mengatakan setiap anggota dibayar 1.500 dolar per bulan, termasuk 600 dolar yang disediakan tiap bulan oleh PBB.
Pertengkaran di dalam pemerintahan merintangi upaya memerangi pemberontak Islamis yang ingin mengubah Somalia menjadi negara Islam. Pemerintah yang sekarang hanya menguasai sebagian kecil wilayah ibukota Mogadishu.
Somalia tidak memiliki pemerintah pusat yang efektif selama 20 tahun, sejak jatuhnya diktator Mohamed Siad Barre.